Dear Kits,
Walaupun musim panas ini terlalu cepat buat kita. Namun seperti musim panas tahun lalu, tahun inipun mendebarkan. Ketika kau dan Kira meneliti batu meteor di Arizona, aku berpetualang di Lautan. Aku, Kurosu, dan Kuu-sama berlayar disekitar Polinesia bersama pamanku. Kau telah bertemu Orca-pamanku, namun Kira belum pernah kupertemukan. Orca mengajak kami bertiga pergi menemui Ras Duyung yang esotik. Mereka adalah legenda yang hidup. Cantik dan salah satu makluk yang memiliki nyayian paling indah di Earth. Tapi, kusarankan padamu untuk mengabaikan mitos yang mengatakan bahwa Ras Duyung memiliki nyayian luar biasa indah di luar dari dunianya. Yah- bagian luar biasanya itu bisa diterima, mungkin. Luar biasa memekakkan telinga hingga dapat membuat kapal yang tidak bersalah karam di tengah perjalanan mereka.
Aku dan Kuu-sama sepakat untuk mengajak kalian menemui Sirene dan Helios liburan sekolah selanjutnya. Mereka adalah pasangan duyung kembar yang memandu kami ketika berada didunia para duyung. Kalian harus melihat mereka. Sirene, gadis duyung yang cantik dengan rambut hitam bergelombang sepanjang pinggang. Kembarannya Helios, pemuda ramah dengan rambut hitam lurus sebahu. Keduanya memiliki warna mata sedalam lautan. Perawakan mereka seperti remaja berumur tujuh belas tahun. Namun, Kurosu berpendapat bahwa mereka jauh lebih tua dari pada kelihatannya. Kami pun menebak-nebak berapa umur Sirene dan Helios sebenarnya. Aku bertaruh umur mereka 150 tahunan. Kuu-sama berpikir kalau mereka jauh-jauh lebih tua- umurnya dari perkiraanku. 1000 tahun lebih. Kurosu menebak lebih tepat dengan umur sekitar 600 tahun. Kurosu memang hebat seperti biasanya. Orca berkata umur mereka 628 tahun dihitung dari penanggalan manusia. Wow hebat. Kita saja masih berumur 13 tahun. Mereka sangat tua dan menajubkan, walaupun untuk Ras Duyung mereka masih dikatakan muda. Lalu yang paling mencengangkan adalah sirip ekor mereka. Ras Duyung seperti yang kau tahu. Mereka tidak memiliki kaki untuk berjalan di daratan seperti kita- manusia. Sebagai ganti dari kaki itu, mereka memiliki sirip ekor untuk beranang di Lautan. Dunia mereka hidup. Yang ingin kuberitahu adalah warna dari setiap sirip ekor mereka. Tidak seperti bayanganku tentang Ras Duyung sebelumnya, bahwa warna sirip ekor mereka hanya hijau. Tapi setelah kunjungan itu…aku tahu bahwa Ras Duyung memiliki semua warna di dunia untuk sirip ekor mereka. Sirene dan Helios memiliki warna laut dalam seperti warna mata mereka. Biru gelap mendekati hitam yang bijaksana. Ada juga si kecil Bell yang kuning dengan mata berwarna coklat cerah. Anak yang ceria seperti matahari.
Tengah malam hamper terlewati. Aku harus cepat tidur agar besok ‘hari’ dapat tersenyum kembali padaku. Aku ada di kastil nenek, Irlandia. Culik aku!...jika kau dan Kira tidak berada di Arizona selama musim panas penuh.
29 Mei……….
Kalia
Walaupun musim panas ini terlalu cepat buat kita. Namun seperti musim panas tahun lalu, tahun inipun mendebarkan. Ketika kau dan Kira meneliti batu meteor di Arizona, aku berpetualang di Lautan. Aku, Kurosu, dan Kuu-sama berlayar disekitar Polinesia bersama pamanku. Kau telah bertemu Orca-pamanku, namun Kira belum pernah kupertemukan. Orca mengajak kami bertiga pergi menemui Ras Duyung yang esotik. Mereka adalah legenda yang hidup. Cantik dan salah satu makluk yang memiliki nyayian paling indah di Earth. Tapi, kusarankan padamu untuk mengabaikan mitos yang mengatakan bahwa Ras Duyung memiliki nyayian luar biasa indah di luar dari dunianya. Yah- bagian luar biasanya itu bisa diterima, mungkin. Luar biasa memekakkan telinga hingga dapat membuat kapal yang tidak bersalah karam di tengah perjalanan mereka.
Aku dan Kuu-sama sepakat untuk mengajak kalian menemui Sirene dan Helios liburan sekolah selanjutnya. Mereka adalah pasangan duyung kembar yang memandu kami ketika berada didunia para duyung. Kalian harus melihat mereka. Sirene, gadis duyung yang cantik dengan rambut hitam bergelombang sepanjang pinggang. Kembarannya Helios, pemuda ramah dengan rambut hitam lurus sebahu. Keduanya memiliki warna mata sedalam lautan. Perawakan mereka seperti remaja berumur tujuh belas tahun. Namun, Kurosu berpendapat bahwa mereka jauh lebih tua dari pada kelihatannya. Kami pun menebak-nebak berapa umur Sirene dan Helios sebenarnya. Aku bertaruh umur mereka 150 tahunan. Kuu-sama berpikir kalau mereka jauh-jauh lebih tua- umurnya dari perkiraanku. 1000 tahun lebih. Kurosu menebak lebih tepat dengan umur sekitar 600 tahun. Kurosu memang hebat seperti biasanya. Orca berkata umur mereka 628 tahun dihitung dari penanggalan manusia. Wow hebat. Kita saja masih berumur 13 tahun. Mereka sangat tua dan menajubkan, walaupun untuk Ras Duyung mereka masih dikatakan muda. Lalu yang paling mencengangkan adalah sirip ekor mereka. Ras Duyung seperti yang kau tahu. Mereka tidak memiliki kaki untuk berjalan di daratan seperti kita- manusia. Sebagai ganti dari kaki itu, mereka memiliki sirip ekor untuk beranang di Lautan. Dunia mereka hidup. Yang ingin kuberitahu adalah warna dari setiap sirip ekor mereka. Tidak seperti bayanganku tentang Ras Duyung sebelumnya, bahwa warna sirip ekor mereka hanya hijau. Tapi setelah kunjungan itu…aku tahu bahwa Ras Duyung memiliki semua warna di dunia untuk sirip ekor mereka. Sirene dan Helios memiliki warna laut dalam seperti warna mata mereka. Biru gelap mendekati hitam yang bijaksana. Ada juga si kecil Bell yang kuning dengan mata berwarna coklat cerah. Anak yang ceria seperti matahari.
Tengah malam hamper terlewati. Aku harus cepat tidur agar besok ‘hari’ dapat tersenyum kembali padaku. Aku ada di kastil nenek, Irlandia. Culik aku!...jika kau dan Kira tidak berada di Arizona selama musim panas penuh.
29 Mei……….
Kalia
Komentar
Posting Komentar