Habibie & Ainun Movie adalah film yang tidak terkatakan. Ini film
Indonesia yang bagus dan yang wa bela-belain nonton serta puas sekali.
Sepuluh jempol deh untuk film ini. Seribu pujian untuk kisah cinta nyata
dan memang indah...
Ceritanya sehabis ujian terakhir kemarin, wa ingin sedikit menghibur diri alias memanjakan diri alias referesing otak. Jadi wa bersama seorang teman memutuskan untuk menonton film di bioskop. Dari beberapa judul terpilihlah Habibie & Ainun Movie. Wa sangat penasaran akan film Indonesia satu ini. Jujur saja wa jarang nonton film Indonesia. Kebanyakkan terlalu lebai, upz film kan memang "kisah yang lebai" tetapi lebai yang dibuat-buat dan maksa itu berbeda dengan film lebai yang dirasionalisasi sehingga tampak sangat nyata. ;P
Kembali ke Habibie & Ainun Movie, wa sampai nangisloh dipertengahan sampai akhir film. Jadi yang nonton dan mudah terharu seperti wa disarankan bawa tisu yang banyak atau sapu tangan. Yang tidak terharu berarti tidak meyimak filmnya dengan benar atau tidak/belum kenal yang namanya cinta sejati atau hatinya malah sudah beku.
Yang terbaik dari film ini adalah penjiwaan karakter. Wa benar-benar tepuk tangan untuk para pemeran Habibie & Ainun Movie. Kedua yaitu dialog-dialog cerdas nan memikat. Kita disuguhkan kata-kata pengungkapan cinta yang bagus namun tidak norak. Seperti.... (kalau tidak salah ingat ;P).
"kamu jelek, hitam seperti gula jawa." kata Habibie kecil
"Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Entah Ainun masih terus jadi dokter atau tidak. Entah kita bisa hidup mudah atau tidak disana, tapi yang jelas. Saya akan menjadi suami yang terbaik untuk ainun." kata Habibie
"Akhirnya mimpimu tercapai untuk membuat kapal terbang untuk bangsamu." kata Ainun
"Kamu ini pemimpin negara, kalau kamu tidak bisa mimpin tubuhmu sendiri gimana kamu bisa mimpin tubuh 200 juta orang." kata Ainun
"terima kasih, Engkau telah mentakdirkan Saya untuk Ainun dan Ainun untuk Saya. Terima kasih ya Allah, Engkau telah mentemukan Saya pada Ainun dan Ainun pada Saya. Kemudian Kau beri kamu bibit cinta yang hidup, suci, sejaktera, sempurna dan abadi" kata Habibie
Ketiga adalah lagu yang seirama dengan tema film. Keempat adalah kilasan-kilasan politik yang diselipkan dalam film ini. Seperti rumah pak Habibie yang dikata hasil korupsi, di film disampaikan bawah rumah itu sudah ada sebelum pak Habibie jadi menteri. Kemudian isu timor timur yang dielaskan dari sudut pandang pak Habibie. Upz spoilerrrr. Apapun agendanya dinikmati saja sebagai bumbu cerita di film ini.
Yang paling penting sih adalah menonton dengan baik-baik alias ketawa saat yang tepat dan menangis juga pada saat yang tepat. Abaikan jeda serta kekosongan cerita yang terlihat jelas karena film ini berupa potongan masa ke masa Habibie & Ainun. Abaikan juga sedikit kekurangan dalam grafik dan salju-salju-an. Abaikan lagi iklan yang betebaran di film ini yang tidak sesuai dengan zaman. ;P
Setelah menonton film ini jadi ingin baca bukunya juga yang judulya sama dengan movienya. Tapi dengar-dengar buku dan film itu ada sedikit perbedaan. Hmmm, jadi tambah penasaran. Ah iya setelah nonton ini pun wa dan teman terus membicarakan film ini. Aduh pak Habibie romantis banget dan humoris XD. Dan nicknama alias nama panggilan pak Habibie itu.... Rudi dari mana ya?. Oh ternyata Bacharuddin Jusuf Habibie. Ruddin ---> Rudi, hehehehe....
Terakhir, saya bangga punya mantan pemimpin yang pandai namun juga perhatian sama nasip rakyatnya. Yang bisa melihat kekurangan dan kelemahan sebuah negara dan ingin membangunnya, walaupun banyak rintangan menghadang. Terima kasih atas kisahnya yang memukau .... ;'D
Setuju... sepuluh jempol untuk cinta yang ada diantara Pak Habibie dan ibu Ainun. Jarang sekali seorang pria yang cerdas, punya jabatan tinggi (presiden), kaya, namun tetap setia kepada istrinya. Semoga bisa dicontoh oleh rakyat Indonesia.
BalasHapusAmin ... ;)
HapusUhhhm, coba cowo-cowo banyak yang pribadinya seperti pak habibie
Wa terima deh lamarannya ;P