Afternoon tea time...
referensi:
http://www.articlesphere.com/id/Article/Bone-China-Tea-Cups--The-Pride-of-England/195724
Bulan lalu atau tahun lalu (2014), ya? hehehe. Setelah wisata kuliner masakan bebek, wa dan teman berpikir wisata kuliner apa lagi nih kita. Teman wa yang bernama Ocha nyeletuk tentang minum teh. Sekarang ini Jakarta mempunyai banyak kedai kopi dari yang harganya murah sampai mahal. Kedai teh praktis pun marak dengan harga yang terjangkau. Tapi Ocha dengan spesifik menyebutkan minum teh ala British gitu ;))). Nice idea!.
Pada saat yang sama wa melihat dekorasi Lady Alice Tearoom yang manis dan mengontak Ocha. Ocha dengan segera mencari info tentang Lady Alice Tearoom dan menemukan promo diskon. Wow, waktu yang tepat. Setelah bincang-bincang, beli voucher diskon Lady Alice dan penentuan tanggal datang, akhirnya hari rabu kemarin kami mengunjungi Lady Alice Tearoom: Gandaria City lantai 2.
Kami berangkat cukup siang dan sekitar jam 2 sampai di Lady Alice Tearoom lantai 2. Dekornya masih seperti yang wa ingat, imut dengan nuansa biru dan putih. Ocha memberikan voucher Lady Alice ke mbak disana. Lalu kami berjalan ke tempat meja paling ujung yang ada sofanya. Waktu kami datang hanya 1 meja yang terisi selain kami. Untuk paket makanannya sudah ditentukan di voucher belum termasuk minum.
Mbak yang jaga memberikan pilihan menu teh. Menunya terlihat menarik. Teh berbagai macam termasuk yang untuk sendiri maupun yang bisa untuk berdua. Akhirnya kami memilih paket teh yang bisa berdua yaitu LADY ALICE TEA seharga Rp 28.000,- (belum termasuk ppn + servis 5%). Sambil menunggu kami sedikit mengobrol dan online. Wifi disana bekerja dengan baik. :)
Cemilan cantik datang duluan. Terdiri dari 3 tingkat. Paling atas ada 1/2 slide green tea velvet cake dan 2 macaroon. Tingkatan yang tengah ada 1/2 slide chocolate cake dan 1 brownis coklat. Tingkatan paling bawah ada 1 sandwich beef yang dipotong jadi 2. Set ini bisa berubah tergantung pilihan. Karena kami memakai voucher diskon jadi pilihannya juga terbatas.
Kemudian set teh datang. Poci pot besar dan 2 set cangkir cantik. Teh dengan aroma mengiurkan itu kami tuang ke cangkir masing-masing. Hal pertama yang wa lakukan adalah menghirup aroma teh Lady Alice Tea. Aroma mawar. Kemudian mencicip teh tersebut. Rasa teh leci dengan aroma mawar. Panas dan pahit, oleh karena itu wa menambahkan gula ke teh tersebut. Menghirup aromanya lagi dan mencicipi teh yang masih pahit tersebut ;'>. Sekitar 1 1/2 jam kami di sana. Wa 3x menuang teh ke cangkir cantik jadi dalam Poci pot besar tersebut bisa 6x menuang teh, loh!
Sambil ber-tea time, kami membicarakan tentang teh juga. Ocha memberi informasi kalau minum teh ala British, ketika mengaduk tidak boleh berbunyi. Jadi kita mulai pelan-pelan ngaduknya deh. Lalu perlengkatan set tehnya dimuat dengan tulang sapi. Apa! Tulang sapi? Kok bisa?. Ternyata agar perlengkapan teh tidak berubah warna karena digunakan untuk minum teh. Maka dibuatlah set teh yang tahan panas dan tahan perubahan warna. Kalau tanya mbah google sih banyaknya disebut 'bone china' yang terdiri dari tulang sapi dan lainnya.
Overview:
- Dekorasi yang unyuu dan wifi yang bekerja dengan baik. Tehnya juga lumayan.
- Bukan tempat dimana makanan setara dengan harganya karena kita disini beli tempat dan suasananya.
- Kalau pelayanan tergantung standar masing-masing sih. Mau pelayannya gak senyum atau jutek selama order wa datang dengan tepat, wa gak masalah. Gak ganggu wa makan atau minum juga. Kadang berpikir juga sih dengan pembayaran servis 5% pelayanan harus baik, bukan?
nb: Maaf tidak ada foto karena terjadi kesalahan sewaktu tranfer data dari hp. Jadi semua foto di hp termasuk foto di Lady Alice Tearoom terhapus (T.T)/
Pada saat yang sama wa melihat dekorasi Lady Alice Tearoom yang manis dan mengontak Ocha. Ocha dengan segera mencari info tentang Lady Alice Tearoom dan menemukan promo diskon. Wow, waktu yang tepat. Setelah bincang-bincang, beli voucher diskon Lady Alice dan penentuan tanggal datang, akhirnya hari rabu kemarin kami mengunjungi Lady Alice Tearoom: Gandaria City lantai 2.
Kami berangkat cukup siang dan sekitar jam 2 sampai di Lady Alice Tearoom lantai 2. Dekornya masih seperti yang wa ingat, imut dengan nuansa biru dan putih. Ocha memberikan voucher Lady Alice ke mbak disana. Lalu kami berjalan ke tempat meja paling ujung yang ada sofanya. Waktu kami datang hanya 1 meja yang terisi selain kami. Untuk paket makanannya sudah ditentukan di voucher belum termasuk minum.
Mbak yang jaga memberikan pilihan menu teh. Menunya terlihat menarik. Teh berbagai macam termasuk yang untuk sendiri maupun yang bisa untuk berdua. Akhirnya kami memilih paket teh yang bisa berdua yaitu LADY ALICE TEA seharga Rp 28.000,- (belum termasuk ppn + servis 5%). Sambil menunggu kami sedikit mengobrol dan online. Wifi disana bekerja dengan baik. :)
Cemilan cantik datang duluan. Terdiri dari 3 tingkat. Paling atas ada 1/2 slide green tea velvet cake dan 2 macaroon. Tingkatan yang tengah ada 1/2 slide chocolate cake dan 1 brownis coklat. Tingkatan paling bawah ada 1 sandwich beef yang dipotong jadi 2. Set ini bisa berubah tergantung pilihan. Karena kami memakai voucher diskon jadi pilihannya juga terbatas.
Kemudian set teh datang. Poci pot besar dan 2 set cangkir cantik. Teh dengan aroma mengiurkan itu kami tuang ke cangkir masing-masing. Hal pertama yang wa lakukan adalah menghirup aroma teh Lady Alice Tea. Aroma mawar. Kemudian mencicip teh tersebut. Rasa teh leci dengan aroma mawar. Panas dan pahit, oleh karena itu wa menambahkan gula ke teh tersebut. Menghirup aromanya lagi dan mencicipi teh yang masih pahit tersebut ;'>. Sekitar 1 1/2 jam kami di sana. Wa 3x menuang teh ke cangkir cantik jadi dalam Poci pot besar tersebut bisa 6x menuang teh, loh!
Sambil ber-tea time, kami membicarakan tentang teh juga. Ocha memberi informasi kalau minum teh ala British, ketika mengaduk tidak boleh berbunyi. Jadi kita mulai pelan-pelan ngaduknya deh. Lalu perlengkatan set tehnya dimuat dengan tulang sapi. Apa! Tulang sapi? Kok bisa?. Ternyata agar perlengkapan teh tidak berubah warna karena digunakan untuk minum teh. Maka dibuatlah set teh yang tahan panas dan tahan perubahan warna. Kalau tanya mbah google sih banyaknya disebut 'bone china' yang terdiri dari tulang sapi dan lainnya.
Overview:
- Dekorasi yang unyuu dan wifi yang bekerja dengan baik. Tehnya juga lumayan.
- Bukan tempat dimana makanan setara dengan harganya karena kita disini beli tempat dan suasananya.
- Kalau pelayanan tergantung standar masing-masing sih. Mau pelayannya gak senyum atau jutek selama order wa datang dengan tepat, wa gak masalah. Gak ganggu wa makan atau minum juga. Kadang berpikir juga sih dengan pembayaran servis 5% pelayanan harus baik, bukan?
nb: Maaf tidak ada foto karena terjadi kesalahan sewaktu tranfer data dari hp. Jadi semua foto di hp termasuk foto di Lady Alice Tearoom terhapus (T.T)/
referensi:
http://www.articlesphere.com/id/Article/Bone-China-Tea-Cups--The-Pride-of-England/195724
Komentar
Posting Komentar