Makan besar...
Minggu pagi sebelum berkegiatan sekaligus berolahraga di GBK, saya menyempatkan diri untuk sarapan. Tidak tanggung-tanggung makan nasi, bo! Hehehe, saya biasa sarapan nasi kalau ada lauk yang enak XP.
Setelah berkegiatan, saya dan teman berencana mengambil sejumlah uang sebelum pergi ke tempat acara yang lain. Hari yang penuh kegiatan deh, hahaha. Kami memutuskan untuk mampir ke Senayan City yang memang bisa dijangkau dari GBK dengan berjalan kaki. Untung sudah pemanasan di GBK sebelumnya. Yuk, berdayakan jalan kaki agar sehat dan kuat XD.
Niatnya ingin makan di A*W Senayan City tapi kaki malah melangkah ke Plaza Senayan *plak XD. Di Plaza Senayan, kami langsung menuju area makan dilantai atas dan duduk. Entah kebetulan atau beruntung kami duduk di depan gerai La Mian Golden Century. Sekitaran jam 11 dimana area makan belum terlalu penuh dan kami secara berkelompok pergi mencari ATM. Saya pergi paling akhir karena lumayan capai pagi itu berkegiatan.
Saya duduk langsung menghadap gerai La Mian jadinya kelihatan itu 'abang' yang lagi membuat La Mian dari tepung. Adonan tepung yang panjang dan besar dibanting-banting ke meja adonan. Suaranya mengetarkan sekaligus menarik perhatian. Si 'abang' yang memakai masker itu kayaknya tahu kalau diperhatian saya (dan beberapa orang lainnya) sehingga terlihat bersemangat membanting adonan La Mian, hahaha.
Setelah kelompok pertama kembali, kami membahas tentang apa yang ingin kami makan. Setelah berdiskusi singkat akhirnya La Mian Golden Century menjadi pilihan. Mereka segera memesan makanan dan giliran saya yang pergi mencari ATM.
Ketika kembali dari ATM, teman-teman sudah mulai makan. Saya sempat terkejut dengan mangkok La Mian yang besar sekali. Porsi 3 indomie biasa kali, ya. Saya mencicipi kepunyaan teman dan ternyata enak. Minyak yang dipakaipun adalah minyak sayur :))). Setelahnya saya membeli La Mian untuk sendiri. Habis tidak, ya?!? XD.
Setelah berkegiatan, saya dan teman berencana mengambil sejumlah uang sebelum pergi ke tempat acara yang lain. Hari yang penuh kegiatan deh, hahaha. Kami memutuskan untuk mampir ke Senayan City yang memang bisa dijangkau dari GBK dengan berjalan kaki. Untung sudah pemanasan di GBK sebelumnya. Yuk, berdayakan jalan kaki agar sehat dan kuat XD.
Niatnya ingin makan di A*W Senayan City tapi kaki malah melangkah ke Plaza Senayan *plak XD. Di Plaza Senayan, kami langsung menuju area makan dilantai atas dan duduk. Entah kebetulan atau beruntung kami duduk di depan gerai La Mian Golden Century. Sekitaran jam 11 dimana area makan belum terlalu penuh dan kami secara berkelompok pergi mencari ATM. Saya pergi paling akhir karena lumayan capai pagi itu berkegiatan.
Saya duduk langsung menghadap gerai La Mian jadinya kelihatan itu 'abang' yang lagi membuat La Mian dari tepung. Adonan tepung yang panjang dan besar dibanting-banting ke meja adonan. Suaranya mengetarkan sekaligus menarik perhatian. Si 'abang' yang memakai masker itu kayaknya tahu kalau diperhatian saya (dan beberapa orang lainnya) sehingga terlihat bersemangat membanting adonan La Mian, hahaha.
Setelah kelompok pertama kembali, kami membahas tentang apa yang ingin kami makan. Setelah berdiskusi singkat akhirnya La Mian Golden Century menjadi pilihan. Mereka segera memesan makanan dan giliran saya yang pergi mencari ATM.
Ketika kembali dari ATM, teman-teman sudah mulai makan. Saya sempat terkejut dengan mangkok La Mian yang besar sekali. Porsi 3 indomie biasa kali, ya. Saya mencicipi kepunyaan teman dan ternyata enak. Minyak yang dipakaipun adalah minyak sayur :))). Setelahnya saya membeli La Mian untuk sendiri. Habis tidak, ya?!? XD.
Saya membeli La Mian kuah pangsit sepaket dengan minum dengan harga IDK 32.000. Sambalnya boleh ambil sendiri jadi saya ambil 2 yang kelihatan seperti sambal biasa dan sambal bakso. Tanpa tahu sambal ketiga yang tidak saya ambil ternyata super duper rasanya. Rasa teh ocha sedikit aneh. Pahit gimana gitu ;'). La Mian sendiri tidak setebal Udon maupun sependek mi biasa. La Mian kuah tersebut dihiasi oleh sawi segar dan 4 buah pangsit. 4 BUAH! Puas banget dan pangsitnya enak sekali.
Biasanya saya makan sesuatu dengan rasa asli dahulu baru. Mencicipi kuahnya kemudian La Miannya. Enak. Lanjut dengan pangsit yang awalnya terlihat kurang menjanjikan ternyata lezat sekali. Pangsit ayam dengan potongan jamur X9. Jadi favorit saya nih pangsit. Kemudian saya tambah sambal sedikit yang lumayan pedas tapi kurang gimana gitu (beda ya sama sambal padang). Untungnya teman memberikan sambal ketiga yang tidak saya ambil. Sambal udang ternyata! XD. Alhasil La Mian saya terasa lebih kaya karena sambal udang tersebut.
Kami lumayan lama di sana. Ada yang make up buat ditempat selanjutnya. Jadinya saya bisa menikmati makan dengan santai. La Mian dengan porsi besar itu pun habis sampai kuah-kuahnya X9.
Yang saya pelajari hari itu dan memang sudah lama dipikiran adalah makanan enak ketika baru dimasak dan bahan-bahan segar masih terasa di awal hari. *abaikankata-kata tidak jelas ini
nb: Katanya, Ramen (Jepang) adalah saduran kata dari La Mian loh.
Yang saya pelajari hari itu dan memang sudah lama dipikiran adalah makanan enak ketika baru dimasak dan bahan-bahan segar masih terasa di awal hari. *abaikan
nb: Katanya, Ramen (Jepang) adalah saduran kata dari La Mian loh.
Komentar
Posting Komentar