Ohayou? Maret? 2019?
Kangen! Semoga writing block luntur dan tulisan dapat lancar berbunga kembali. Dimulai dari beberapa kata kemudian beberapa kalimat. Kalimat menjadi paragraf. Paragraf memuat suatu cerita. Saya sangat berharap karena dulu saya sangat suka menulis di kertas cetak maupun dalam bentuk digital di berbagai media. Namun hal tersebut tergerus oleh satu dan beberapa sebab sehingga hanya menulis status di beberapa sosmed pribadi. Sungguh suatu penurunan produktivitas mengingat sebelumnya saya dapat menulis suatu yang panjang dan banyak dalam waktu sehari. Eh, jadi curhat. Pokoknya mau menulis lebih banyak alias produktif!
Balik ke judul. Jak Japan Matsuri (JJM) merupakan acara tahun yang dimulai tahun 2005. JJM ini adalah acara untuk mendukung program persahabatan Indonesia - Jepang yang telah berlangsung lama. Saking lamanya kadang relawan yang ada merupakan mengunjung acara sebelumnya. Bahkan ada yang merupakan Ibu-ibu dan bapak-bapak dari pengunjung entah tahun berapa. Sangat bersemangat.
Anak jejepangan lama yang sudah berganti status jadi 'otaku lama' juga masih sering datang. Alasannya cukup simple untuk saya yaitu merasakan suasana matsuri yang tenang alias pengunjung tidak terlalu membludak seperti di Ennichisai yang non-htm. Pengunjungnya banyak tapi masih ada area-area kita bisa jalan tanpa menyenggol pundak kanan-kiri. Juga banyak area kita bisa duduk santai sendiri atau bersama teman. Para pengunjung legend juga banyak yang datang karena JJM dirasa lebih ramah terhadap anak-anak. Kondisi tempat yang kondusif, area main anak, tempat istirahat cukup banyak.
Balik ke judul. Jak Japan Matsuri (JJM) merupakan acara tahun yang dimulai tahun 2005. JJM ini adalah acara untuk mendukung program persahabatan Indonesia - Jepang yang telah berlangsung lama. Saking lamanya kadang relawan yang ada merupakan mengunjung acara sebelumnya. Bahkan ada yang merupakan Ibu-ibu dan bapak-bapak dari pengunjung entah tahun berapa. Sangat bersemangat.
Anak jejepangan lama yang sudah berganti status jadi 'otaku lama' juga masih sering datang. Alasannya cukup simple untuk saya yaitu merasakan suasana matsuri yang tenang alias pengunjung tidak terlalu membludak seperti di Ennichisai yang non-htm. Pengunjungnya banyak tapi masih ada area-area kita bisa jalan tanpa menyenggol pundak kanan-kiri. Juga banyak area kita bisa duduk santai sendiri atau bersama teman. Para pengunjung legend juga banyak yang datang karena JJM dirasa lebih ramah terhadap anak-anak. Kondisi tempat yang kondusif, area main anak, tempat istirahat cukup banyak.
Setiap tahunnya JJM diselenggarakan dan mendapat dukungan kerja sama dari Pemda DKI. Acara legal ya, kawans. Diharapkan JJM tidak hanya memperkenalkan budaya tradisional Jepang tapi juga memperkenalkan budaya Jepang terbaru. Tren terkini yang mendorong kontribusi bagi promosi pertukaran masyarakat ke arah yang baik. Tahun kemarin selain beberapa artis dari Indonesia dan Jepang juga ada kolaborasi JKT&AKB48. Wota se-Indonesia langsung gempar. Dari mencari info sampai berspekulasi siapa saja member AKB48 yang akan datang dan tampil di JJM 2018. Saya dan teman memang rencananya mau menikmati acara sampai selesai termasuk menonton penampilan gabungan JKT&AKB48. Tanoshikatta.
Dari dulu saya selalu memikirkan busana yang akan saya pakai ketika bepergian. Selain kenyamanan lebih baik mengunakan busana yang meyerap keringat untuk matsuri di musim panas yang dapat turun hujan tiba-tiba itu. Apalagi outdoor di Indonesia. Kering tapi lembap. Sedia payung juga. Bisa digunakan ketika keadaan panas terik maupun hujan. Tiap tahun ke JJM dan sempat merasakan hujan badai yang luar biasa, hehehe. Tumben tahun kemarin kering-panas doang.
Di JJM rencananya bersama teman hunting makanan dan merchandise lucu atau unik. Sebelum, ketika dan sesudah JJM wajib buat foto-foto. Kapan lagi penampilan sudah kece dan banyak sudut foto yang bagus. Apalagi bersama teman-teman yang kece juga. Antri booth sambil tertawa dan mengobrol panjang lebar. Menikmati acara dengan santai sampai malam sebelum main stage menampilkan gabungan JKT&AKB48.
Semua foto merupakan foto pribadi yang diambil sendiri maupun dari teman-teman saya. :)))
Yukatanya buatan sendiri. Sasuga teman saya satu ini! |
Saya benar-benar menikmati waktu rileks di acara macam ini. Punya tujuan untuk bersenang-senang bersama teman-teman. Ya, kami saling menghargai perbedaan. Apalagi kalau sama-sama menyukai sesuatu. Buat apa drama dan ujaran kebencian, sih. Hidupmu tidak bahagia? Iri? minder? Atau tidak tahu cara menikmati hidup? Salah satu trik menikmati hidup itu bisa kamu dapatkan dengan bersyukur pada hal-hal kecil yang kamu lakukan. Tidak membandingkan diri dengan orang lain. Kemudian mulailah dengan berbicara sopan ketika mengemukakan pendapat.
Komentar
Posting Komentar