Dari hati ke perbuatan,
Jika memang kamu benar-benar cinta sesuatu maka perbuatanmu 'biasanya' akan mencerminkan kecintaanmu tersebut. Siapa yang hobi dengan kebudayaan Jepang 'biasanya' suka datang ke acara bertemakan kebudayaan Jepang. Tersebutlah acara bertemakan kebudayaan Jepang di Jakarta yang sudah diselenggarakan tiap tahun dengan jumlah pengunjung yang katanya terus meningkat. Ennichisai Blok M! Gratis alias tanpa tiket masuk!
Spanduk Ennichisai |
Tema yang diusung kali ini adalah Always Smile. Tahun ini (2015) saya bergabung penuh alias dua hari Ennichisai bersama para volunter kece dari Jakarta Osouji Club. Tahun sebelumnya sih cuma 1 hari, hehehe. Sebenarnya tahun ini badan tidak begitu fit tapi tetap semangat bahkan sempat berfoto-foto ria.
Tampak depan booth JOC |
Permainan berhadiah |
Jakarta Osouji Club kedepannya akan disingkat menjadi JOC. Seperti para volunternya, booth JOC juga ditata kece loh. Karena keadaan fisik kurang fit jadinya saya mendedikasikan diri *uhuk uhuk uhuk* atau memilih untuk membantu di booth. Di booth ini kami menyediakan informasi tentang JOC maupun edukasi tentang pentingnya kebersihan. Ada juga beberapa tas yang bisa dibeli untuk dipakai ketika #dietkantongplastik. Kemudian permainan menebak sampah organik, anorganik dan recycle yang seru. Hehehe, tong sampah mininya lucu.
Kepala macan ;B |
Saya sendiri tidak melulu di booth JOC kok. Di waktu-waktu tertentu saya juga berkeliling dan menikmati acara. Ada satu booth istimewa (tidak promosi kok) yang bertema baseball atau di Indonesia dikenal dengan olahraga bisbol (https://id.wikipedia.org/wiki/Bisbol). Btw, bisbol adalah satu olahraga yang sangat populer di Jepang. Bisbol dalam bahasa Jepang adalah 野球 (Yakyuu). Nah, balik lagi ke booth bisbol tersebut teman saya ikut permainan di sana. Mungkin karena saya terlalu semangat menyemangati teman saya tersebut tiba-tiba salah satu penjaga booth yang semuanya orang Jepang memakaikan kepala maskot tiger dari Hanshin Tigers. Hanshin Tigers sendiri merupakan klub bisbol profesional di Jepang (https://en.wikipedia.org/wiki/Hanshin_Tigers).
Shinmen dingin. |
Untuk kulinernya semua rasanya sudah tahu ya. Ada takoyaki si bola-bola isi gurita (biasanya), okonomiki yang katanya bakwa versi Jepun, ramen segala level, permen apel yang manis juga tahan lama dan lainnya. Saya akhirnya mencoba kuliner baru yaitu shinmen dingin. Rasanya?!? sedikit aneh dan sedikit rasa rujak *LOL. Jadi shinmen hitam (rasanya seperti cincau?) ditaruh dahulu kemudian dituang air dingin dan soyu. Kemudian ditambah taburan pelengkapnya yaitu daun bawang, kerupuk kriuk, irisan rumput laut kering, cabai dan kamaboko (https://id.wikipedia.org/wiki/Kamaboko). Mungkin karena soyu dicampur cabai ini rasanya jadi seperti rujak... hahaha. IDR 20.000.
Kalap hari pertama |
Omiyage di hari ke-2 |
Kalapan hari pertama. Dapat kalender dari booth JOC. Produk Skin Aqua dari boothnya. Dan dua item yang lucu. Gelang kotak-kotak dan strap Sebastian Michaelis yang begitu menggoda. Saya tidak tahan dengan barang-barang yang ada Sebby, hahaha. Hari kedua dapat kejutan dari teman yang bawa omiyage dari Jepang. Terima kasih banyak *muah muah muah. Apalagi saya diracun Arashi - Sho Sakurai. Sampai saya bisa nyanyi "kau racuni lagi aku lagi dengan cintamu, la la la Sho-kun." Oh ya, omiyage itu apa sih? Banyak yang bilang omiyage adalah souvenir namun banyak artikel yang menjelaskan bahwa omiyage berbeda dengan souvenir. Omiyage lebih kepada oleh-oleh untuk orang lain. Dari banyak artikel, saya sendiri suka penjelasan omiyage yang ini: http://www.japantoday.com/category/arts-culture/view/japans-omiyage-culture .
Sebby double |
nb 1: Yeay Sebby gak kesepian lagi karena ada guling/bantal versi dirinya sendiri! *LOL *narsis #kuroshitsujidesukara
nb 2: saya sendiri suka dengan artikel-artikel yang ditulis di www.japantoday.com
referensi:
https://www.facebook.com/JakartaOsojiClub
https://twitter.com/jkt_osojiclub
https://id.wikipedia.org/wiki/Bisbol
https://en.wikipedia.org/wiki/Hanshin_Tigers
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamaboko
http://www.japantoday.com/category/arts-culture/view/japans-omiyage-culture
Komentar
Posting Komentar