Langsung ke konten utama

Desha Otoko/Train Man by Hitori Nakano

Train ManTrain Man by Nakano Hitori
My rating: 3 of 5 stars

Desnha Otoko versi terjemahan, kawans!

電車男 (Densha otoko) = pria kereta


Btw, densha di sini berbeda dengan shinkansen, ya. Shinkansen itu kereta super cepat Jepang.

電車 (Densha) = kereta api

http://www.denshaotaku365.com
新幹線 (Shinkansen) = kereta peluru


Densha Otoko/Train Man berkisah tentang seorang pria otaku akiba (Akibahara, Jepang) yang jatuh hati dengan gadis yang ditolongnya di kereta. Sang pria ini akan disebut sebagai pria kereta api atau kak kereta. Sang gadis nantinya disebut nona Hermes. Ada pula para anonim yang memberi dukungan di papan buletin bujang lapuk, 2 Channel. ーーー(^ア^)人・_・)ーーー

http://www.2ch.net/  <---hanya berbahasa Jepang!

2 Channel sebagai media, mungkin kalau di Indonesia itu seperti KASKUS (forum komunitas maya) ya.
 ~( ' A ' ) ~

Gaya penceritaan baru yaitu mengunakan media internet, di sini memakai utas/papan buletin internet. Sebelum internet, papan buletin suka ada di dalam stasiun kereta Jepang. Di sana, disediakan blackboard yang dapat ditulisi apa saja dan oleh siapa saja. Di mana orang-orang Jepang bisa menulis pesan di sana yang tidak bermakna apa-apa sampai yang bermakna. Kalau di Indonesia semacam DUP (Dari - Untuk - Pesan) di mading sekolah, ya.

Karena mengambil langsung/terjemahan langsung dari utas tersebut maka terasa sekali "suasana" khas Jepang. Dari kebiasaan orang Jepang yang berbahasa sopan biasa, sopan dengan tulisan nyeleneh, dan berbagai emoji super yang saya sendiri sukar tirukan.

Contoh salah satu utas:

(Halaman 39)

366 Nama: Tn. Anonim                                                                    Tanggal Kirim: 04/03/17 22:21

                                                                                                              (Tahun, bulan, tanggal, jam)

Apakah dia sedang menelepon haruskah kita m3l0ng0 menunggu?



(Halaman 374)

461 Nama: Tn. Anonim                                                                    Tanggal Kirim: 04/05/09 15:23
                                                                                                             (Tahun, bulan, tanggal, jam)

Aku terjaga lebih dari 32,5 jam sejak kemarin pagi.
Entah bagaimana, aku berhasil bertahan dalam pengeboman siaran langsung.

Aku pun sudah menulis secara acak.
Utas ini selain merupakan sejarah Kereta, juga merupakan sejarahku.
Yah, itu memaksa, tapi biarkanlah seperti itu.
Jika tidur sekarang, aku tidak akan bisa tidur malam ini.

Baiklah, aku akan pergi makan kari.
ノシ *dadaah*



Emoji rumit contoh 1
Emoji rumit contoh 2

N.b:

Nakano Hitori/Hitori Nakano adalah nama rekaan yang bermakna "orang-orang lajang yang berkumpul di papan buletin internet."



View all my reviews



referensi yang dapat ditelusuri:
https://id.wikipedia.org/wiki/Akihabara
http://www.denshaotaku365.com/archives/2011/11/24/22792208.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Shinkansen
http://english.jr-central.co.jp/shinkansen/
https://id.wikipedia.org/wiki/2channel
http://www.2ch.net/
http://services.4-ch.net/2chportal/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaskus
http://www.amy.hi-ho.ne.jp/midori-pan/txtart/friend.htm


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su