Langsung ke konten utama

Kesan Pertama Di Holycow Bintaro

Dimana daging kami?. 
Steak-perience start here!.

Hahaha, bulan ini benar-benar hedon dengan menonton 3 film di  bioskop dan wisata kuliner. Kebanyakan menjadi pengalaman yang menarik dan membuat mood naik 120%. Wisata kuliner yang membuat mulut capek serta super kenyang diawal bulan ini adalah steak Holycow di Bintaro. 

Pertama teman wa memberi masukan untuk wiskul (singkatan wisata kuliner) Holycow di daerah Senayan City karena mendengar sedang ada diskon disana. Restoran Holycow baru katanya. Tapi karena jarak yang cukup jauh bagi yang lainnya, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba Holycow di Bintaro. 

Sampai Holycow Bintaro jam setengah 1 dalam keadaan lapar. Memang waktunya makan siang sih ;). Kemudian kami menunggu nama kami dipanggil karena restoran dalam keadaan penuh saat itu. Pertanda bagus nih. Kesan pertama restoran Holycow dari luar adalah bersih. Dominasi tembok putih dan pintu depan merah *kalau tidak salah ingat. Dibatasi oleh pagar putih dan beberapa tanaman hijau yang terlihat segar. 

Tidak berapa lama nama kami dipanggil dan dipersilahkan masuk. Kami mendapat meja di ujung dekat dengan hiasan sapi besar yang memperlihatkan nama-nama daging. Restoran ditata manis dan sederhana dengan ornamen putih dan merah. Kesan di dalam restoran menurut wa seperti rumah-rumahan (baca: rumah boneka). Hahaha... karena meja dan bangku yang menurut wa terkesan mungil. Padahal standar saja tuh meja dan bangkunya.



Cek Menu dan woahhh, keliatannya lezat. Daging 200 gr dan 400 gr. Oke, daging semualoh. Kami memesan Prime Sirloin & Prime Rib Eye yang masing-masing seharga Rp 86.500/200 gr. Lalu Sirloin Big Bite & Rib Eye Big Bite yang masing-masing seharga 128.000/400 gr. Ah, menuliskannya saja sekarang membuat wa lapar ;9.

Ah, yang kami pilih daging dari Australia. Selain daging tersebut ada daging dari US, wagyu dan Kobe. Wa ingat banget ini daging dari Kobe karena harga per 200 gr yaitu Rp 550.000,-. Daging termahal di Holycow Bintaro.

Untuk tambahannya dikasih pilihan kentang bubuk atau kentang goreng, bayam atau buncis, lalu pilih minuman yang tertera di menu. Yang paling wa ingat minuma kami yaitu Ice lemon Tea, Ice Black Current, Ice Green Tea yang masing-masing seharga Rp 17.000,-. Bebas refil... but no share ;B. Tidak lupa sausnya yang ada 4 jenis *kalau tidak salah ingat. Barbekyu, buddy, mushroom dan 1 lagi lupa.

Ice Tea Green Tea
Kadang di beberapa tempat Ice Tea Green Tea terasa pahit atau hampar. Tapi di Holycow Bintaro rasanya light sweet gitu. Gelasnya panjang dan bisa refil lagi, fufufu. Difoto ini warnanya seperti madu ya?. Pengaruh cahaya kok, aslinya hijau muda ;3.

Setengah jam menunggu... lalu menunggu lagi. Kok lama ya ;'). Salah wa datang disaat jam makan siang,,, sepertinya. Dimana daging kami?. Oke, refil minuman dulu. Kemudian daging, eh - steak kami datang satu persatu. Woahhh 200 gr... ;9. Daging!!! 400 gr buat para meat lover ;V.

Prime Rib Eye/200 gr dengan bayam+jagung+kentang tumbuk+saus mushroom

Sebelum makan difoto dulu ya *plak XD. Mari makan ;9. Pelengkap steaknya dimasak sempurna. Steaknya?. Ketika memesan steak kami diberi pilihan mengenai kematangan steak. Kami semua memilih 'well done' yaitu istilah untuk steak yang matang. Wa masih belum tahu ukuran aslinya si 'well done' ini tapi menurut wa steak yang wa makan itu masih kurang 'well done'. Sayang sekali padahal steaknya enak ;'3. Salah wa datang disaat jam makan siang,,, sepertinya.

Tapi semua itu langsung buyar karena saus mushroom yang wa pesan. Steak dimakan dengan sausnya, hmmm... yummy deh. Potongnya sih gak ribet tapi ngunyah sampai habis bikin mulut capek juga. Hahaha, sok makan steak sih ;P. Sausnyapun ternyata bisa ditambah dan dari awal bisa memesan 2 jenis saus sekaligus. Akhirnya wa pesan saus buddy. Enak! ada rasa bayam dan kejunya ;9. Kami kekenyangan diparuh pertempuran *plak XD. Tapi kami adalah pecinta daging jadinya lanjut bertempur pantang menyerah sampai semua steak habis X9.

Reviewnya Holycow Bintaro adalah tempat makan steak yang nyaman, bersih, tidak sesak (ada jarak yang cukup antara setiap meja). Sajian yang disediakan berbanding lurus sama harganya. Apa lagi ya?. Pokoknya kalau datang lagi, wa ingin mencoba wagyu ;3. Terakhir kalau bisa tidak datang disaat jam sibuk antara jam 12 - jam 2 di hari minggu. Sekian dan terima kasih atas steaknya X3.


Nb: Alamat Holycow Bintaro --> Jl. Menteng Raya Blok FGI/6, sektor 5 Bintaro, Tanggerang Selatan, Banten - Indonesia.



Komentar

  1. bintaro memang banyak tempat makan dan restoran yang berjejer dan sangat disukai oleh para pecinta kuliner.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su