Langsung ke konten utama

Matcha Melon Pan dari toko Pan Ya di Jakarta ;)

Itadakimasu,

Lagi-lagi wa melipir ke toko roti di FX Sudirman yang ada teater JKT48 itu loh. Bulan-bulan lalu sempat merasakan Choco Melon Pan dan memutuskan ingin mencoba rasa mancha juga. Terjawablah sekarang, berbulan-bulan kemudian. Hahaha, laku keras karena cepat habis atau memang sedang tidak beruntung saja.


Matcha Melon Pan

Penampakan Matcha Melon Pan sekilas mirip buah melon karena bentuk maupun warna roti yang hijau. Sebuah Melon Pan dihargai Rp 13.500,-. Choco Melon Pan saja enak maka Matcha Pan juga enak. Jika kita mendekatkan roti ini akan tercium aroma matcha. Dan jika kita membaliknya akan tercium aroma roti campuran susu segar. Mungkin karena baru dipanggang, hahaha. Kemarin belinya waktu makan siang jadi masih fresh from oven (?).

Melon Pan memang terkenal manis. Melon Pan yang ditambahkan matcha membuat roti ini makin menggugah selera. Rasa matcha ringan dimana punggung roti keras yang ditaburi matcha dan gula-gula melindungi bagian roti yang lembut. Rotinya sendiri hanya berasa susu dan tidak manis untuk mengimbangi manisnya matcha dan gula-gula.

Butiran gula Melon Pan seperti bintang yang jatuh dari langit. Nikmatnya mengunyah Matcha Melon Pan seperti duduk dipunggung kura-kura raksasa yang berenang di aliran susu rasa matcha sambil berburu bintang-bintang yang jatuh. Nikmatnya X9.


Standing Banner Pan Ya


nb: review Choco Melon Pan disini: http://acesuzaku.blogspot.com/2013/06/melon-pan.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su