Langsung ke konten utama

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)




*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare.

Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton...

Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa suka adegan-adegan dengan efeknya. Mengenai karakter... tidak mau komentar tentang tokoh utama wanitanya. Masalahnya sudah lupa sama tokoh utama wanitanya, wakakakak *plak lagi. 

Oke, karakter! Ini mungkin yang paling banyak dipermasalahkan ketika suatu novel diadaptasi. Sama atau tidak katakter novel dengan karakter film. Biasanya wa suka 50-50 tergantung adaptasinya. Kadang tidak masalah karakternya tidak sama atau tidak mirip. Kadang merasa risih juga karakternya tidak sama atau tidak mirip. Pertama kali lihat film The Mortal Instruments: City of Bones ada hal yang wa salah persepsi tentang karakter dan ternyata memang ada detail-detail karakter yang berubah. Jadi ada 3 persepsi nih. Persepsi wa yang salah tentang karakter, persepsi karakter buku dan persepsi karakter film. Hahaha, tapi seperti ditulis diawal tadi kalau wa menikmati menonton The Mortal Instruments: City of Bones terutama karena karakter Simon dan Magnus Bane. Cukup mengejutkan kalau Luke yang menjadi favorit pertama ketika membaca novel belum membuat wa terpesona. 

Sebelum wa menonton film The Mortal Instruments: City of Bones untuk kedua kalinya. Yang pasti dengan reaksi dan pendapat yang berbeda karena sudah lebih ingat tentang jalan cerita di novel dan sudah banyak bergaul dengan mbah google. Siapa saja pemeran karakter film The Mortal Instruments: City of Bones?. Dan pendapat pribadi wa ketika menonton film The Mortal Instruments: City of Bones...


Lily Collins sebagai Clary              
Wa janji tidak akan komentar tentang Clary. Hehehe. Tapi Lily Collins cocok dengan rambut coklat kemerah alias cantik sekali. Singkat cerita si tokoh utama yaitu Clary hidup normal hingga hari ulang tahunnya. Bersama sahabatnya Simon bertemu dengan shadowhunter yang merubah semuanya.


Jamie Campbell Bower sebagai Jace
Untuk film The Mortal Instruments: City of Bones ini, maaf...ekspetasi wa agak tinggi mengenai karakter Jace. Padahal dah bilang tidak mau ekspetasi. Tapi... tapi... ini perlu buat Jace ;'). Tokoh utama yang digembar-gemborkan sebagai mahluk Tuhan yang paling sexy dan berambut pirang, bo! Yang pasti sexy dalam pikiran wa itu punya otot-otot yang tidak super kekar juga tidak terlalu kurus. Masalah muncul ketika Jamie terlihat kurus dimata wa ;'>. Pandangan matanya juga kurang sombong gitu. Padahal dibenak wa ketika membaca novel bahwa Jace adalah manusia, eh... shadowhunter yang sombongnya sadis banget! ;'D. Ah, Jamie aslinya baik banget ya? Matanya ramah :).


Robert Sheehan sebagai Simon
Simon. Sahabat tokoh utama wanita yang biasanya jatuh cinta juga dengan tokoh utama wanita tersebut. Simon memang dikisahkan jatuh cinta dengan Clary hingga sanggup mengikuti gadis tersebut hingga ke institusi shadowhunter. Btw, Simon sangat lucu hingga di film ini wa *uhuk uhuk* lebih menyukai Simon dibanding Jace. Pas nonton juga sempat beberapa kali teriak, "Ini apa salah casting atau gimana. Simon terlihat lebih gagah dibanding Jace. Kalian saling tukeran peran, sana!". Hahaha *abaikan ;'>


Jemima West sebagai Isabelle 
Yang wa ingat tentang Isabelle adalah wa tidak menyukainya ketika membaca novel. Tapi di film ini kemunculannya sangat kuat dan tidak semenyebalkan saudara laki-lakinya ;P. Hehehe, tumben banget wa gak sebal sama karakter-karakter wanita di sebuah film. Wa suka sama karakter wanita yang tangguh. Clary maupun Isabelle memang terlihat tangguh, bukan?.


Kevin Zegers sebagai Alec
Mungkin ketika membaca novel The Mortal Instruments: City of Bones, wa belum mengerti 'imut'nya seorang Tsundere ;P. Jadi yah, sepotong informasi yang diingat tentang Alec adalah dia seorang shadowhunter. Di film wa menemukan kalau Alec sangat berisik dan menyebalkan. Itu berarti Kevin Zegers berakting baik sehingga wa sebal dengan karakter yang dia perankan :).


Godfrey Gao sebagai Magnus Bane
Imajinasi bisa bermacam-macam dan opini bisa dibentuk bahkan dibelokkan. Wa selalu menyamaratakan semua warlock. Dan satu kata untuk warlock adalah TUA! Tua dalam hal fisik, ya. Jahat atau baik, tampan atau buruk rupa yang pasti tua. Ternyata memang tidak boleh menyamaratakan semuanya. Naga saja bisa jadi vegetarian apalagi kepribadian warlock. Warlock di film The Mortal Instruments: City of Bones kesannya baik dan 'highclass' yang tampan nan nyentrik XD. Uuuuu, jadi mau baca ulang novelnya dan merubah ulang pendapat wa tentang Magnus Bane XDXD. Penasaran juga sama kisahnya di The Bane Chronicles XDXDXD.


Aidan Turner sebagai Luke
Luke... favorit pertama ketika membaca novel yang di filmnya wa kecewa berat karena Luke kurang kece alias kurang garang (?). Hmmm...bingung juga sih. Wa membayangkan Luke sebagai laki-laki rambut sebahu lurus atau bergelombang yang bisa bikin wanita klepek-klepek hanya dengan melihat. Kebalikan dari Valentine yang kece klimis. Luke dibayangan wa, kece karena garang. Ada ya, kece garang (?) XP. Hahaha, Lupakan Aidan Turner yang jadi Kili di Hobbit. Bagusnya wa tidak mengenali Aidan di awal film jadi masih bisa kesal gimana gitu ;'B.  

Jonathan Rhys Meyers sebagai Valentine
Oke, dinovel dijabarkan kalau Valentine itu ganteng klimis. Dan wa tidak kecewa-kecewa banget dengan Valentine versi film. Urakan dengan rambut si hitam panjang di ponitail kepang (?). Badassnya Jonathan kece banget XD. Hahaha, gak klimis sih tapi urakan. Bolehlah, pak! XP


Setelah ini murni fangirling wa ;>
Jadi silahkan baca artikel-artikel menarik lainnya dari blog ini jika kamu tidak suka "SPOILER", "FANGIRL", dan sejenisnya. 
Sudah wa peringatkan, ya!
The Mortal Instruments: City of Bones (Movie) ronde 2!

  • Film dibuka dengan pemandangan kota mentropolitan dari angkasa. Kemudian muncul tulisan The Mortal Instruments: City of Bones.
  • Pemandangan ganti ke sebuah rumah dengan tembok bata yang dihiasi bunga-bunga. ---> (mengingatkan wa akan rumah di film CHARMED)
  • Clary berbicara dengan Simon ditelepon tentang dia mau pergi ke klub dan sudah (tanpa sadar) menulis simbol angelic power.
  • Terlihat ketegangan Ibunya Clary yang bernama Jocelyn waktu melihat simbol angelic power yang baru di tulis Clary dan menunjukkannya kepada Luke. ---> (cek Luke: kacamata, oke. baju old kotak-kotak coklat, oke. Tapi tolong pilih salah satu saja mau berjenggot & kumis atau rambut keriting. Perpaduan keduanya tidak bagus di mata wa *keselek ;'v)
  • Luke meminta Jocelyn menceritakan/mengatakan tentang simbol angelic power dan sebagainya. ---> (wa suka suara Luke disini. Berat-berat gimana gitu ;'D)
  • Clary bersama Simon di kedai/cafe mendengarkan pembacaan puisi. ---> (hmm, kegiatan yang menarik walau puisinya gak menarik ;P. Dan sejak muncul pertama dengan rambut keriwilnya, bukankah Simon itu imut sekali ;D)
  • Di sebuah bar Clary melihat simbol angelic power dan menanyakannya. Simon tidak bisa melihatnya. Akhirnya mereka masuk karena bisikan seorang pria gotik (mungkin) kepada penjaga bar. 
  • Pria gotik tersebut terus memandangi Clary lalu tertarik dengan wanita cantik bergaun putih yang dapat membuat gelang ularnya menjadi cambuk. Visualisasi yang menarik! Bersama seorang yang imut dan seorang yang kurus membunuh pria gotik tersebut. ---> (abaikan kalau wa dah tahu siapa mereka)
  • Clary pulang dan keesokan harinya menemukan kamarnya sudah dipenuhi simbol angelic power. Merasa bingung setelah bangun langsung pergi keluar rumah. ---> (ini Clary bangun2 sudah cantik, gak cuci muka dulu, dll... film ;'). Btw, wa suka dekorasi kamar Clary yang colorfull & nyaman)
  • Clary berargumen dengan ibunya sebelum pergi. Wa senang dengan kemunculan Simon yang langsung membuka pintu. Like a friend in other country.
  • Jocelyn kaget dengen simbol angelic di kamar Clary.
  • Di kafe Clary yang panik menunjukkan simbol yang digambarnya kepada Simon. Tiba-tiba Clary bertambah panik karena kemunculan sosok yang membunuh pria gotik di bar semalamnya. Lagi-lagi Simon tidak bisa melihat pria tersebut. Clary mendadak keluar.
  • Di rumah. Adegan dimana pintu diketuk & terbang bersama Jocelyn yang berada di dekat pintu. Dua pria dengan pakaian hitam dan senjata menakutkan serta seekor anjing hitam mengancam Jocelyn. Bertanya dimana 'cup'.---> (adegan yang bikin kaget & memicu andrenalin di awal film ini)
  • Di gang belakang kafe. Clary 'mengobrol' dengan seorang yang mengaku pembunuh demi keamanan yang tubuhnya penuh tato, yah bisa dibilang penuh simbol. Disini istilah Mundane/manusia muncul.
  • Kembali ke rumah, Jocelyn dibanting kearah lemarin dinding di dapur. Salah satu pendobrak menyuruh yang lainnya mencari 'cup'. Disini Jocelyn bertarung dengan pisau & pengorengan. Bukan seorang ibu yang biasanya...
  • Adegan berubah antara Jocelyn yang mencoba menelepon Clary dan Simon. Clary maupun Simon tidak mengangkatnya. (AAAAAA, Jake berlagak cool tapi kurang greget ;')). Akhirnya telepon diangkat oleh Clary dan Jocelyn memperingatkan Clary agar tidak ke rumah. Menyuruhnya pergi ke Luke dan berpesan bahwa 'Valentine' tidak akan mendapatkan 'cup'nya.
  • Clary segera berlari kerumah sambil menelepon Luke. Diperlihatkan Luke yang mengurung dirinya sendiri jadi tidak mendengar dering telepon. Why?.
  • Clary sampai dirumah dan menemukan rumah yang berantakan serta anjing yang ditinggalkan. Sedikit jeda dan si anjing berubah jadi monster!. ---> (juga salah satu adegan yang menegangkan)
  • Buahahahahhaa, adegan yang harusnya bagus dan lumayan serius malah ketawa karena keseriusan Jake menjelaskan tentang demon ke Clary. Adegan di kamar penyihir juga. Yang harusnya adegan serius malah terlihat lucu. XP
  • Tolonglah... Jace & Simon, kalian berdua itu lucu banget waktu perkenalan diri. <---(sudah mulai salah fokus)
  • Akhirnya Clary, Jace & Simon pergi ketempat Luke dimana Luke ternyata lagi di interogasi. Dua penyerbu sebelumnya merantai Luke dan menanyakan keberadaan 'mortal cup'. Disini Jace mengeluarkan suatu tongkat bercahaya yang bisa membuat mengunakanya melihat menembus 'buku' XB. Cool! Adegan selanjutnya adalah penyelamatan Luke. ---> (btw, Luke kan disekap di depan toko dan terlihat ada bayangan orang berlalu lalang kenapa Simon gak melihatnya ya? )
  • Puff, apa yang kamu katakan Jake. Semakin Jake berbicara semakin wa tidak percaya kata-katanya *plak *LOL
  • Mereka sampai di institut yang megah yang tidak bisa dilihat mundane. Gerbangnya cool. 
  • Pagi datang dan Clary bangun dari pingsannya. Jake & Simon berada disana sementara Isabelle membawakan baju ganti. Tentu saja hitam-hitam ;P. 
  • Seiring berjalannya mereka ke perpustakaan, Jake sedikit kasih kuliah tentang institut dan shadowhunter serta mortal cup. Tidak lupa Alec yang memperingatkan Clary. ---> (Dari pada waktu nonton pertama kali, wa merasa Alec belum terlalu menyebalkan. Mari kita lihat nantinya...)
  • Oke, ada kata-kata Alec yang mungkin terlewat saat nonton pertama kalinya. Alec waktu itu benar-benar menyebalkan!. Ini kata Alec kepada Jace, "Hanya hati-hati. Rune untuk membetulkan hati yang patah adalah rune yang  paling menyakitkan". ---> (Wa kira gak ada rune kayak gitu. Paling dihilangkan ingatannya? ;'D... kayak lagu band geisya donk!)
  • Dilanjukan dengan perbincangan antara Hodge & Clary serta Simon & Isabelle. Jika mundane adalah manusia maka downworld merupakan sebutan shadowhunter untuk vampir, werewolf, warlock dan sebagainya. Disitu diceritakan bahwa malaikat raziel menaruh darahnya ke sebuah cangkir. Yang meminum darah dari cangkir tersebut akan menjadi setengah manusia dan setengah malaikat. Merekalah yang disebut shadowhunter beserta anak mereka dan cucu-cucu mereka. Yah, jadi pekerjaan shadowhunter bisa jadi pekerjaan turunan.
  • Hodge menceritakan tentang Valentine yang mengumpulkan shadowhunter muda dan idealis untuk mendukung gerakannya. Pemberontakannya. Membantunya mengambil 'mortal cup' namun bukan untuk tujuan kemanusiaan tapi untuk kekuatan. Mulailah Valentine memanggil demon bahkan memasukkan darah demon ketubuhnya untuk mengontrol demon. Ibu Clary alias Jocelyn mencuri 'mortal cup' dan menghilang. Jadi yang tahu dimana keberadaan 'mortal cup' cuma Jocelyn dan anaknya yaitu Clary makanya ingatannya disegel. 
  • Adegan pindah ke silent brother. Pintu gerbang masuk 'city of bones' keren juga walaupun kecil. ---> (Tapi wa penasaran sama kaum ini. Dari mana mereka berasal? mereka kayak pendeta di mundane, bukan?)
  • Di 'city of bones' Clary melihat ingatan masa kecilnya yang menuju nama MAGNUS BANE! 
  • Di institut Isabelle membantu Clary berpakaian untuk bertemu dengan Magnus Bane yang seorang warlock berderajat tinggi. Wakakaka, disini Alec total menyebalkan tapi cara jalannya lebih menyebalkan lagi XP.
  • Dikediaman Magnus Bane. (Pintu masuknya yang bulat itu esoktik, bukan? Ini kenapa dari tadi wa tertarik sama pintu dan gerbang sih? Hahahaha.) Kemunculan Magnus selalu membuat wa tercengang XO. Bling bling, bo! Wakakaka, wa suka ketika Magnus menatap Alec dan Alec tersenyum salah tingkah. Berbanggalah Godfey Gao menjadi Magnus Bane karena semua dialognya FABULOUS! 
  • Pindah adegan ke gereja untuk mengambil persenjataan yang akan digunakan merebut kembali Simon dari tangan vampire. ---> (Ide bahwa disetiap gereja maupun temple ada senjata cadangan buat shadowhunter itu keren)
  • Hotel kematian tempat para vampir. Gelap dan berdebu. Simon digantung ditengah ruangan jam. Setelah mendapatkan Simon, grup shadowhunter bertarung melawan para vampire. I love Isabelle dan gaya bertarungnya. Alec juga sangat keren. Kemudian ada werewolf bergabung dalam pertarungan itu. Disini kita tahu bahwa vampire masih terbakar jika terkena matahari. 
  • Kamar perawatan institut. Simon yang terbaring telah terbangun. Menemukan kalau doi tidak memerlukan kacamata lagi. Aneh, tapi begitulah. Setelah serangan vampire? Hehehe...
  • Jace bermain piano mungkin dimaksud agar terlihat lebih sexy. (Jamie terlalu kurus dan baik sehingga aura sexynya berbeda dengan Jace yang seharusnya angkuh itu. Sorry to talk that ;'D). Disini dijelaskan juga tentang portal. Kemudian mereka pindah tempat ke taman diatas institut. Lumayan. Ternyata yang diujung tongkat buat bikin rune itu namanya witchlight. ;)))
  • Di kamar perawatan, Simon menemukan buku dengan sketsa Jace. Jika Simon marah itu hal yang wajar. Disinilah wa mulai kecewa dengan Clary. Tipikal wanita yang menyebalkan untuk sebagian wanita. Isabelle lebih baik karena doi lebih jujur. 
  • Di perpustakaan, Clary menemukan bahwa dia bisa atau mempunyai kemampuan seperti ibunya yaitu memasukkan benda kedalam benda lain. Dan keesokan harinya mereka datang lagi ke ke rumah Clary. Tebak siapa yang paling sexy? Alec! ---> (Bagaimana doi bisa jadi sexy di tontonan yang kedua kali ini sih? XO)
  • Di tempat Doroty/ruangan penyihir. Jake memainkan piano pengusir setan dan Clary mendapat 'mortal cup' dari kartu tarot ibunya. 'Mortal cup' sempat di rebut demon tapi direbut kembali dengan bantuan Simon. Disini Alec terluka sangat parah karena tusukan demon.
  • Di institut, Alec dibaringkan di kamar perawatan dan Clary menemui Hodge. Namun Hodge berhianat dan membuka portal yang mendatangkan Valentine. Valentine 'urakan' datang. Ganteng dan beraroma liar ;P. Adegan selanjutnya berlangsung cepat. Clary berlari menuju portal ke tempat dekat Luke. Disana Clary sadar bahwa Luke adalah werewolf. ---> (Apa salahnya menjadi werewolf?)
  • Ketika Valentine menusukkan tombak dan pedang ke lantai untuk pertama kalinya, wa selalu berpikir kenapa. Setelah semua tombak dan pedang berada di tempatnya... sebuah pentagram bintang terbentuk jika dilihat dari atas. ---> (Sangat keren XDXDXD. Yeh, walaupun itu membuka gerbang kepada demon)
  • Ketika gerbang sudah dibuka dan pelindung institut buyar selain demon ternyata ada yang masuk lagi. Kita katakan saja Magnus Bane yang berjalan dengan mantap ke dalam ruang perawatan dan meminta Isabelle membawa bahan-bahan untuk menyembuhkan Alec. Lagi-lagi mata wa tertuju pada Simon yang imut dan sedang menumbuk sesuatu. XD ---> (Wa rasa semua orang diruangan itu adalah orang yang paling wa sukai di film The Mortal Instruments: City of Bones)
  • Tarik napas untuk mengetahui tentang masa lalu Jake. Jace yang ingatan masa kecilnya lebih jelas. Wa juga suka kata-kata Valentine, "Ini semua tentang persepsi". ;'D. ---> (Jace anak dari Valentine, saudara Clary? Oke, dibuku di jelaskan. Tapi abaikan spoiler dari buku dan fokus ke film. Darimana rambut blonde Jace jika Valentine berambut hitam dan Jocelyn serta Clary berambut coklat kemerah-merahan? hahaha.... ;')) 
  • Di ruang bawah tanah atau gudang penyimpangan obat, Simon dan Isabelle menemukan Jocelyn. Sedangkan Luke membawa kawanan werewolf bersamanya ke institusi untuk menyelamatkan Jocelyn. Di sini Simon mendadak bisa 'melebur' dalam kegelapan. ---> (Wa bilang 'melebur'? Yep. Shadowhunter punya rune menghilang, tapi manusia? Manusia tidak bisa membuat shadowhunter tidak melihatnya. Makanya wa bilang 'melebur' untuk Simon. Karena dia akan...-spoiler novel-!)
  • Magnus Bane menyatakan kalau Alec akan sembuh. Isabelle segera pergi untuk memcari Simon. Masih diruang bawah tanah, Simon dan Isabelle bertemu dengan kawanan werewolf Luke. Mereka berhadapan dengan demon dan terpisah. Tapi bagaimana rune yang tidak ada dibuku bisa diketahui oleh Clary? hmmm ;m
  • Apa! Valentine menangis? ini adegan yang mengejutkan ;'D. Setelahnya Clary bertemu dengan Jace yang manganggap dirinya putra Valentine.
  • Di atap Isabelle bersama Simon berusaha menutup gerbang demon. Diperpustakaan terjadi pertarungan Valentine dengan Jace serta Clary. Di ruang bawah tanah Luke berhadapan dengan Shadowhunter anak buah Valentine. Akhirnya di portal Valentine bisa disingkirkan.
  • Rumah sakit tempat Jocelyn dirawat ada Clary dan Luke. Simon datang dan bergantian jaga dengan Clary.
  • Clary pulang kerumahnya yang berantakan. Beres-beres diperlukan memang. Tinggal pakai Rune! Dasar shadowhunter ;P. Jace datang dengan motor besarnya berbincang sebentar dengan Clary dan berlagak cool di depan rumah. Wakakaka. TAMAT.
  • Bagian nama-nama pemain dan kru film ini memiliki salah satu visual yang terbagus dan lagu penutupnya enak.

Lihat, panjang... bukan? Makan waktu karena wa sambil nonton film lainnya juga. Tapi akhirnya selesai ;'). Salah satu film yang wa tunggu di tahun 2013. Novelnyapun sudah tamat walaupun wa belum baca. Yosh, ngumpulin uang buat koleksi seri The Mortal Instruments.

"Dunia tetap sama tapi kamulah yang berbeda" ~ Jace 




Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Mortal_Instruments:_City_of_Bones
http://www.imdb.com/title/tt1538403/
http://www.fanpop.com/clubs

Komentar

  1. Ahhh Simon <3 "I'm the one who always been there for you." Yes, pleaseee!!
    terus kenapa Simon gak bs lihat pria kurus atau Luke yg diikat di dalam toko itu karena ada Glamour atau tudung pesona yg dipasang para shadowhunter supaya mundane gak bs lihat :)
    silent brother itu tadinya shadowhunter yg memutuskan utk menjadi penulis sejarah shadowhunter, peneliti ilmu pengetahuan atau pengobatan.
    tongkat buat bikin rune namanya stele atau stela versi Indonesia :D witchlight itu batu suluh sihir yg hanya bersinar bila dipegang shadowhunter
    aakkhhh masih gak terima sama kepang Papi Valentine TT^TT why kepang why

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harus baca novelnya ya buat tahu detail dunianya.

      Silent brother lumayan banyak ya, berarti shadowhunter juga sebenarnya lumayan banyak ;B

      Hahahaha, kali kepang lagi nge-tren tahun itu ;P. Terima saja, papi masih tamvan kok XP

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti