Langsung ke konten utama

Mie Aceh Jali-Jali

Back to Memories,

Pada tanggal 28 Januari 2012 akhirnya dahaga wiskul alias wisata kuliner wa terpenuhi. Setelah lebih dari 3 bulan tidak berkunjung ke-kedai makan khas Aceh favorite wa ini.  Padahal dahulu kala, wa tidak suka mie Aceh tetapi setelah penasaran dan mencoba mie Aceh Jali-Jali malah jadi ketagihan. Dari mie Aceh kuah atau goreng maupun roti cane kuah kare maupun keju susu.

Tempatnya sederhana namun bersih. Berada di bawah terminal blok M disamping Ramayana. Siapapun akan dengan mudah menemukan tempat ini. Bahkan yang setiap hari melewati terminal bawah blok M tentu tahu kedai makanan khas Aceh satu ini. ;)




Dan ini adalah menu serta harganya. Harganya standar dengan kualitas rasa asli Aceh?. Wa belum pernah ke Aceh jadi tidak tahu bagaimana rasa di sana. Beberapa berpendapat masakan Aceh maupun Padang di Jakarta agak berbeda dengan di tempat asalnya. Katanya ;).




Hari itu wa pesan Mie Aceh kuah dengan teh manis dingin. Porsi sama saja dengan terakhir kali wa makan. Kuah juga begitu, masih terasa potongan-potongan dagingnya. Namun terakhir kali wa kesana rasa mie Acehnya pedas luar biasa. Kemarin pedasnya agak sedikit berkurang. Mungking beda koki?. Mungkin tidak liat wa yang cute ini kepedasan? *gubrak





Yang pasti mie Aceh Jali-Jali masih menjadi makanan Aceh favorit wa ;9. Yummy X3.
Back to now.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su