Langsung ke konten utama

New Taste at Roppan (Toast ala Jepang)

Siang semuanya,

Minggu kejepit nih. Akhir bulan menuju bulan baru. Siapa yang gajian akhir bulan? Siapa yang menunggu subsidi orang tua? Yang pasti tetap positive thinking, ya.

Sebenarnya wa sudah beberapa kali ke Roppan. Hahaha, pada waktu itu belum kepikiran untuk menulis sesuatu tentang makanan dan wisata kuliner. Roppan merupakan restoran di Indonesia yang menyajikan roti ala Jepang. Kalau tidak salah ingat, pertama kali mencoba Roppan di Ciwalk - Bandung. Disana, jatuh cinta dengan minumannya serta tempatnya yang cozy buat hang out bareng teman X9.

Kali ini wa berkunjung ke Roppan Gandaria City. Wa memesan Iced Teh Tarik ukuran small dengan harga Rp. 15.909,- dan Spicy Beef Yakisoba seharga Rp. 29.091. Harga belum termasuk pajak.


Rasa Iced Teh Tarik enak namun biasa alias tidak ada yang istimewa. Rekomendasi minuman untuk mereka yang memesan makanan berat seperti Ramen atau Udon serta varian Bento di Roppan.


Spicy Beef Yakisoba adalah menu baru di Roppan. Porsinya sedang dan cukup pengenyangkan. Terdiri dari yakisoba, beef, daun bawang, wortel dimasak dengan saus manis. Toppingnya si 'kriuk-kriuk' dan potongan rumput laut. Cukup manis namun seimbang dengan pedasnya ;9.

Itadakimasu deh ;))).

Next mission: roti dengan varian unik dan lucu ala Roppan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su