Langsung ke konten utama

Binggrae Ice Cream Bentuk Ikan

Annyeonghaseyo,

Sudah tahukan kalau wa itu pecinta yang manis-manis? Mulai dari makanan manis, benda manis sampai mahluk manis *plak. Beberapa minggu yang lalu, wa akhirnya mencoba ice cream dari korea. Katanya sih Binggrae. Hmm, apa ya arti Binggrae dan bagaimana pelafasannya?




Wa membeli di 7eleven seharganya Rp 16.000,-. Ceritanya lagi butuh banget sama cemilan manis di malan hari *plak. Jadilah wa membeli Binggrae Ice Cream bentuk ikan. Kelihatan lucukan bentuknya. Cetakan ikannya terbuat dari 'cone' dan melindungi ice cream didalamnya dengan baik. Cukup keras sehingga bertahan lama untuk menahan ice cream vanila dan selai kacang merah manis didalamnya. Atau dalam bahasa korea, selai kacang merah manis ini disebut pat (팥).





Awal mulanya bingung mau makan dari mana. Akhirnya memutuskan makan dari kepala padahal niatnya mau makan dari ekor. Hahaha. Gigitan pertama rasanya dingin. Gigitan kedua rasa vanilanya yang ringan akhirnya terasa. Wa sebagai pengemar makanan manis merasa kalau vanila di Binggrae manisnya ringan. Cocok untuk cowok yang biasanya tidak begitu suka cemilan yang terlalu manis dan cewek yang suka manis yang ringan.


 


Gigitan ke-4 masih belum ada tanda-tanda selai kacang merah. Akhirnya gigitan ke-6 di tengah-tengah badan ikan ada selain kacang merahnya. Manis ;9. Campuran Vanila yang ringan, padat dan dingin  dengan manisnya selai kacang merah. Puas sih makannya. Tapi tidak direkomendasikan bagi yang tidak suka selai kacang merah atau pengemar berat cemilan super duper manis.


Annyeong





Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su