Langsung ke konten utama

Terminator Genisys


Yap, akhirnya setelah ngidam selama masa premire akhirnya saya berkesempatan untuk menonton Terminator Genisys yang dibintangi oleh aktor Arnold Schwarzenegger. Anda tetap keren dimata saya walau sudah beruban *eh bener tidak yaw... *0*/. Rasanya juga kurang sreg memang kalau sudah mengikuti suatu judul tetapi tidak menonton judul terbarunya. Apalagi ada *uhuk uhuk* si Jai Courney. Ketika melihat trailernya dan ada si sexy satu itu langsung deh memutuskan untuk menonton. ^^/


Ceritanya sih rebooth gitu. Sama namun juga tidak sama. Jadi tidak bosan dan membuat penasaran. Taglinenya saja... New Mission, New Fate. Jadi bukan benar-benar kelanjutan dari film sebelumnya. Dunia dengan jalan kehidupan berbeda dari yang telah kita ketahui dari film pertama Terminator. Mungkin agar ada kelanjutannya kali ya. Jadi si John Conndor (Jason Clarke) mengirim Kyle Reese (Jai Courney) ke masa lalu untuk melindungi Sarah Conndor (Emilia Clarke) dari terminator yang datang ke masa lalu. Tapi apa yang menunggu Kyle Reese, tidak seperti perkiraannya. Hehehe. Disini Lee Byung-hun sebagai T-1000 alias terminator cair dan peniru menunggu untuk menghabisi nyawa Kyle. Lee Byung-hun keren dan cool seperti biasanya. Perannya selalu antagonis, ya?. Selanjutnya Sarah yang dikira masih polos (seharusnya polos di film pertama) ternyata sudah mampu bertarung dan membela diri bersama Arnold Schwarzenegger sebagai Guardian/Terminator/Pops. Kece banget deh, mereka ^0^/. Sampai satu titik ditengah jalannya film, dimana sesuatu terjadi pada John Conndor Sang Pahlawan Manusia. Ini benar-benar tidak terduga dan membuat saya termasuk penonton lain saat itu menahan napas...


Aksi yang mumpungin dan beberapa adegan 'lawak' yang membuat saya tersenyum-senyum sendiri menjadi nilai plus dari Terminator Genisys. Kalau soal akting sih semuanya bagus. Para aktor maupun aktris utama maupun para pemeran pendukung. Komentarnya cuma buat Jai Courney yang memang sudah sexy dan aktingnya makin bagus walau mukanya masih "semi-datar". Bang, kalau suaranya gak sexy... mungkin sudah saya kritik sepanjang film. Habisnya Jai mengecewakan sih waktu di Insurgent (secuel Divergent) Y.Y;a.

Link review Insurgent: http://acesuzaku.blogspot.com/2015/04/insurgent-movie-ranking-tampar.html


Hmmm, apa lagi ya? 


Tidak ada adegan 'kiss' sih tapi beberapa memang terlalu sexy jadi ratingnya untuk dewasa ya. 


Hohoho, 8/10 buat saya. Lebih karena nilai aksi ala holywood yang menyokong cerita terbaru.


"Lariii! Tapi qw bukan maling ye..." caption geje





Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su