Langsung ke konten utama

Kamen Riders Fourze, Uchuu Kitaa!



Pic by YorkeMaster
Hellow,

Akhirnya setelah beberapa bulan, saya menamatkan juga menonton Kamen Rider Fourze. Itu loh Kamen Rider yang punya kaki roket dalam promo iklannya dan bercerita tentang zodiak, astronot, luar angkasa serta semangat masa muda. Kamen Rider yang sudah tayang bertahun-tahun lalu sih. Hanya saja baru sempat saya tonton tahun ini.

Secara keseluruhan saya suka cerita/plot, karakter dan musik Kamen Rider Fourze. Seting tempatnya di sekolah dengan gaya santai dan lucu. Dramanya pun masih membuat kita bersemangat. Sepertinya Fourze ini targetnya anak-anak sampai anak-anak muda karena ngak terlalu bikin 'kokoro' sakit seperti beberapa judul lainnya. :")

Oh ya, Kamen Ridernya cuma 2. Lalu tiba-tiba ada pencerahan muncul. Kalau Kamen Rider dalam 1 serial ada banyak berarti dramanya juga lebih banyak. Biasanya juga serial Kamen Rider tersebut membuat 'kokoro' sebelum pecah, ya, dibanting dan dipelintir gitu *Upz, not gomen

'Kokoro' ini sempat hancur jadi debu setelah Gaim dan sedikit bosan bersama Wizard (belum tamat juga di tonton...). Fourze serasa memberi air dingin dalam cuaca panas. Begitulah. Selera masing-masing juga sih. :)))

Keceriaan para tokohnya membuat saya betah menonton serial Kamen Rider satu ini. Ini nih farorit saya, dimana saya juga suka dengan katakter-karakter perempuan di dalamnya (biasanya sih jarang). XP

1. Gentarou Kisaragi


Diperankan dengan sangat apik oleh Sota Fukushima. Padahal awalnya saya pikir ini karakter apa sih. Kok begitu banget. Lama-lama kok lucu ya. Dia terlalu polos. Yah, saya suka sih yang polos tapi kuat. Humoris ditambah tampan. *Lol

Menurut saya hampir semua perempuan kecuali Yuki Jojima, ada rasa sama Kisaragi. Tapi pada dasarnya Kisaragi itu polos banget jadinya mah cuma teman gitu, semuanya. Penggerak dan tim semangat dari Kamen Rider Club. Menggantikan Kengo Utahoshi yang tidak dapat bertempur menjadi Kamen Rider Fourze! Tetap bersemangat dari awal hingga akhir serial. Akhirnya pun menyejukkan hati.

2. Tomoko Nozama


Tomoko Nozama yang gothic ini diperankan oleh Shiho. Karakter pemalu yang suka misteri, sihir serta berdandan ala Gothic. Kelebihannya adalah intuisi yang tepat dan memiliki indera ke-6 (?).

3. Miu Kazashiro

                           

Ratu sekolah SMA Amanogawa ini sangat judes di awal serial. Tapi ternyata, Miu senpai adalah seorang pekerja keras, rasional dan punya kebanggaan tersendiri. Hubungannya dengan Shun Daimonji membuat serial ini sedikit romantis? xP. Oh ya, Mui senpai diperankan oleh Rikako Sakata.

4. Shun Daimonji


Kapten amefuto alias american football SMA Amanogawa diperankan oleh Justin Tomimori. Wajahnya sih cakep tapi karakternya itu... agak bodoh xD. Walau karakternya seperti itu, Shun senpai sangat kuat dan suka sekali dengan Miu senpai. Segala hal dilakukannya untuk Miu senpai juga Kamen Rider Club. Kuat dan berpendirian teguh, salah satu sifat yang saya sukai dari cowok!

Kamen Rider Fourze bernilai 8,5/10 buat saya.

Yeay UCHUU KITAA!





Link gambar/referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamen_Rider_Fourze
http://www.deviantart.com/art/Kamen-Rider-Fourze-358141044
http://hero.wikia.com/wiki/Gentaro_Kisaragi
http://kamenrider.wikia.com/wiki/Tomoko_Nozama
http://kamenrider.wikia.com/wiki/Miu_Kazashiro
http://kamenrider.wikia.com/wiki/Shun_Daimonji






Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su