Langsung ke konten utama

Sepedas apa sih, Samyang? (Review mode)

Annyeong,

Bagaimana kabar kalian semua? Kalau saya sih berjuang untuk tetap sehat di musim pancaroba ini. :)))
Nah, saya ini termasuk manusia yang menyukai makanan bernama mie dan variannya. Jadilah penasaran kepada mie yang katanya super pedas dari negeri Korea yaitu Samyang. Apalagi ada teman yang menjual Samyang ini yang terdapat lebel halal dari muslim Korea. Wah, jadi sudah terjamin ya.

Waktu itu harganya lumayan mahal dibandingkan dengan Samyang yang tidak ada lebel halalnya. Saya dapat yang 1 pack isi 5 seharga IDR110000/@22000. Free ongkir jabotabek lagi. xD9. Orderan terbatas jadi saya kurang tahu apa dapat pesan lagi. Oleh karena itu, saya pesan secepatnya untuk mencoba sensasi pedas Samyang.

Kurang lebih seminggu yang lalu Samyang pesanan saya datang. Senang sekali loh. Langsung di foto dan mau dimasak untuk makan malam. Btw, penampakan Samyangnya sama seperti yang biasa kecuali lebel halal di pojok kanan bawah. Semua mengunakan bahasa/huruf Korea.




Bumbu Samyang ini juga mengunakan bahasa/huruf Korea. Terdapat dua bungkus bumbu selain mie samyang mentah. Satu untuk bumbu sambal dan satu lagi untuk taburannya berupa wijen dan potongan kecil rumput laut. Oh ya, bungkus yang seluruhnya berwarna merah itu adalah sambal Samyang.





Saya pun lalu memasaknya dengan lebih lama dibanding mie biasa. Kenapa? karena samyang ini lebih kenyal dan lebih besar diameternya dibanding mie biasa. Setelah matang dengan pas, mie Samyang lalu ditiriskan. Dicampur dengan bumbu pedasnya kemudian taburkan wijen dan potongan kecil rumput laut di atasnya. 




Saya suka makan mie dengan nasi *uhuk-uhuk-uhuk. Saya pikir nasi dapat membuat rasa Samyang lebih 'ringan'. Ternyata sama saja beda kenyangnya doang, hehehe. Awalnya makan biasa saja tapi lama-lama mulut panas juga. Soalnya bubuk cabai sih ya. Rasanya lumayan bagi penyuka mie dari Korea atau rasa-rasa Korea gitu. Kalau soal level pedas itu tergantung kesanggupan masing-masing terhadap level bubuk cabai. Saya sih awalnya biasa tapi diakhir panasnya gilak. xD

Silahkan dicoba sendiri. Bagi yang suka makan indomie cabai rawit banyak, mungkin merasa Samyang kurang menggigit. Bagi yang tidak terlalu tahan dengan pedas dapat mencoba makan mie Samyang ini bareng segelas susu. Susu dikatakan dapat menetralkan rasa pedas di mulut loh.

Terakhir. Apakah Samyang pedas? Lebih ke panas sih.
Apakah akan menjadi salah satu varian mie favorit? Indomie tetap nomor satu di lidah *LOL.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su