Langsung ke konten utama

SAYA + MUCC




Pertama kali berkenalan dengan MUCC ketika wa mencari berita tentang Jrock Evolution 2012 yang akan di adakan di Jakarta tanggal 7 Oktober 2012. Mengenai Jrock Evolution ini pun wa sangat antusias menyambut datangnya band Rock Japan. Yippi, ada Alice9. 

Kemudian wa telusuri semua infomasi tentang Jrock Evo 2012 ini. Diputuskan Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi Alice9, MUCC, dan 1 band rock lagi yang baru diputuskan menjelang menjualan tiket.

Oke, Alice9 wa tahu dari bertahun-tahun yang lalu. Sekarang ada MUCC, siapa sih mereka? Langsung update status FB dan diberitahu seorang teman kalau MUCC tidak kalah asiknya dengan Alice9. Dikirimi link PV http://www.youtube.com/watch?v=FNPmJ2QwzWQ ini. Langsung suka dengan musiknya tapi belum terlalu tertarik.Mulai buka-buka video yang ada MUCC nya dan jatuh hati dengan lagu Falling Down serta Nirvana yang terbaru.

Singkat cerita, wa mengantri dengan sabar pada hari H Jrock Evolution 2012 dan berhasil duduk ditengah-tengah area yang disediakan. Dimulai dengan penampilan perdana Unite disusul oleh MUCC dan diakhiri dengan kesuksesan Alice9. HOHOHO, waktu MUCC tampil antusias penonton sedang tinggi juga. Wa merasa deg-degkan membayang bagaimana penampilan Tatsurou secara langsung. Penampilannya yang seperti setengah jin dan setengah penyihir itu *just my opinion... sangat memukau dalam artian tertentu. Penonton mengeluh-eluhkan nama mereka ketika wa mulai akan menghapalkan tampang mereka, walaupun sudah hapal di luar kepala lagu Falling Down.

Maklumlah baru 1 bulan kenalan dengan Tatsurou yang berambut panjang, si Miya yang mengingatkan wa akan Ken Laruku, Yukke yang berambut putih dan Satochi yang aslinya ganteng banget. Sapaan ramah Tatsurou membuat wa merasa akrab. Ketika lagu pertama dimainkan wa hanya diam dan berkaca-kaca. Energi yang meluap disekitar seakan menusuk ingin masuk ke dalam. Diam dan kagum akan kekuatan sebenarnya MUCC. Menonton PV mereka berbeda dengan menyaksikan Live mereka. Begitu hidup dan energi tersampaikan pada menonton. Wa sadar kenapa orang berbondong-bondong membeli tiket untuk menonton live mereka serta meet & greet yang harganya mahal sekali. Dilagu kedua, wa sudah ikut arus andrenalin yang disebabkan Tatsurou cs. Pengalaman yang tidak terlupakan dan begitu HIDUP.

Akhir konserpun wa masih tergiang-giang suara Tatsurou dan permainan gitar Miya san. Tidak lupa akan Yukke yang dieluh-eluhkan dan dihubungkan dengan pensil? hahahha. Satoshi juga memikat mata kok. Yah pokoknya konser berahir dengan kepala masih penuh dengan Jrock Evo 2012.

Mau ketemu teman-teman dan melihat-lihat merchandise ditengah kumpulan orang. Lalu ada berita mengejutkan ketika seorang teman mencari penggemar yang mau CD MUCC SHANGRI-LA keluaran sony. WOW, mauuuuuuuuuuuuuu. Dengan DP 50 ribu dan atas nama teman *namanya tercatat 2x ... wa berhasil mendapat lebih tepatnya menemukan keajaiaban. Nama yang tercatat 50 orang dimana membeli CD MUCC SHANGRI-LA keluaran sony pada hari itu dapat berjumpa dengan Tatsurou cs. Betapa berbunganya hati wa. Wajah ini sudah tidak karuan saking bahagianya.

Menunggu dengan nomor antrian sampai 50 kami berjalan maju untuk bertemu Tatsurou cs. Hal pertama yang wa pikirkan setelah dekat dengan mereka adalah TINGGI. Mereka sangat menjulang apalagi Tatsurou. Dengan posisi berdiri dan dibelakang meja dari kanan yaitu Satochi, Yukke, Miya san, Tatsurou. Wa mendapat poster dengan tanda tangan mereka dan bersalaman dengan Satochi. Lalu Yukke dan kemudian Miya san yang membungkuk sangat dalam. Ah, wa tahu bahwa saat itu juga wa akan mendukung Miya san. Terakhir dengan Tatsurou dimana wa sempat menyampaikan kata bahwa wa berharap bertemu mereka kembali serta terima kasih telah datang ke Jakarta. Tatsurou sendiri menyampaikan akan datang kembali serta terima kasih telah datang. Kemudian tersenyum.


SAYA + MUCC. 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su