Langsung ke konten utama

Jakarta Japan Matsuri 2014

Ohayou, mina-san!

Musim panas - Indonesia - Matsuri. Cuaca musim panas di Jakarta memang panas-hujan-panas ketika September 2014 kemarin. Tapi acara tahunan Jakarta Japan Matsuri selalu membuat saya bersemangat. Tahun 2014 tagline yang dikeluarkan adalah ONE TEAM ~Maju Bersama Sambil Bergandengan Tangan!.

Tak terasa sudah hampir beberapa bulan terlewat. Sekarang Jakarta sedang musim hujan? Pancaroba?. Hahaha, saya sedang tidak menentu karena keadaaan hidung yang pilek terus-terusan atau perut yang kadang sakit. Betul-betul harus menjaga apa yang di makan dan memperbanyak makan yang berserat.

Tahun kemarin dalam Jak-Japan Matsuri, saya bergabung dalam barisan relawan Jakarta Osouji Club atau disingkat JOC. Pada hari H, saya datang pagi hari bersama para panitia lainnya. Di depan gerbang sudah menunggu anggota JOC yang membagikan kaos Jak-Japan Matsuri dan tanda pengenal relawan. Saya memilih mengenakan bawahan kasual yang nyaman karena sudah pengalaman dengan Jak Japan Matsuri di tahun-tahun sebelum. Celana motif kotak-kotak coklat dengan bahan yang adem dan sandal. Tidak lupa tas kecil corak batik dan topi hijau JOC. Tahu kan bagaimana panasnya Jakarta. ~(*.*)~

Saya berkumpul bersama relawan yang lain di stand JOC untuk penjelasan singkat dan pembagian tugas. Kami kemudian menempatkan kardus tempat sampah di titik-titik yang telah ditentukan. Setelah itu saya sempat jalan-jalan di area Jak Japan Matsuri. Kawasan tersebut masih sepi dimana pengunjung belum banyak yang datang dan stand yang ada masih melakukan persiapan terakhir. Ada maskot Lawso* yang lucu. Hehehe, foto dulu ah. (^.~)/

Wa & Mr Rakun

Hari makin siang dan pengunjung mulai berdatangan kemudian area Parking Timur Senayan menjadi penuh oleh lautan manusia. Sasuga antusiasme mereka yang rela berpanas-ria di acara Jak Japan Matsuri. Dari Jak Japan Matsuri tahun 2013, saya bisa mendapat puluhan foto menarik. Sedangkan Jak Japan Matsuri 2014, saya hanya mendapat sedikit foto karena terlalu sibuk dengan JOC namun tetap mendapat banyak kenangan yang bagus. Termasuk berfoto dengan seorang cosplayer Ikki dari Amnesia. Tanoshikatta, terima kasih atas keramahannya. (^o^)v

Wa & cosplayer Ikki (amnesia)

Makan atau wisata kuliner! Salah satu yang menjadi incaran ketika Jak Japan Matsuri 2014. Hmm, makan apa saja ya, disana?. Gyoza dan berbagai produk baru makanan dan minuman yang enak dari berbagai merek. Sewaktu makan tersebut ada teman yang cosplay Miku dan ikut menjadi relawan JOC. Hehehe, seru sekali. Cosplayer Miku ini menarik perhatian sekali di stand JOC. Saya berkesempatan mencoba wig tesebut. Woaaa, wignya ternyata kebesaran di kepala saya. Wajah saya jadi terlihat kecil padahal wig tersebut cocok dipakai oleh cosplayer Miku. Ternyata wig punya ukuran dan tipe masing-masing sehingga cocok dengan bentuk dan ukuran wajah tertentu. Pengetahuan baru, yeay. Btw, Wig terasa berat atau terasa aneh jika tidak terbiasa.

Wa & wig Miku

Sorenya saya sempat pergi untuk memakaikan yukata kepada seseorang. Percobaan pertama yang cukup sukses. Yukatanya cantik sekali dengan warna utama pink. Sayang, yang bersangkutan kurang suka di foto. Sore sudah mendung kemudian menjelang malam berubah menjadi hujan. Antusias mengunjung belum surut dimana kebanyakan meneduh sambil menunggu pengisi acara di panggung utama. Payung-payung melayang (bukan horor) dan suasana malam tetap riuh dengan celotehan pengunjung. Sayang sekali lagi, masih banyak pengunjung yang menjadi 'tukang sampah' alias membuang sampah tidak pada tempatnya padahal banyak tempat sampai yang terlihat dimana-mana. Padahal panitia Jak Japan Matsuri selalu mengonfirmasikan dan menjelaskan tentang buang sampah di tempat yang telah disediakan melalui pengeras suara.

Bukankah bersih itu sebagian dari iman?

Sebagai pecinta kebudayaan Jepang, apa tidak cinta juga dengan 'budaya bersih' mereka?


Terakhir, Parkir Timur Senayan ternyata cukup menjanjikan sebagai penganti Monas. Menurut saya, tempatnya lebih luas dan lapang. Stand lebih banyak dan teroganisir dengan baik. Ada area salju! Yeay, meluncur kita. Areanya rimbun dengan pepohonan sehingga tidak terlihat 'gersang'. Ternyata ada tempat yang disediakan untuk sholat juga. Ano hi wa Tanoshi? Tsukareteita ga atashi wa tanoshikatta desu.






referensi:
http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/jakjapan2014.html
https://twitter.com/JKT_osojiclub
https://www.facebook.com/JakartaOsojiClub?fref=ts

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su