Langsung ke konten utama

Japan Night 2015 at Kasablangka Mall (Jakarta)

Night everyone,

Cie... yang datang ke konser lagi. Iya, wa gak nyangka beneran datang ke konser ini. Ketika awal nama-nama band yang bakalan mengisi Japan Night di Jakarta diumumkan, langsung saja 'kokoro' sedih. The GazettE kenapa cuma di Taiwan. Mau terbang ke Taiwan, apa daya belum sanggup... ;'). Tapi ketika di ajak teman langsung mengiyakan untuk perbaikan mood yang gak jelas gegara cuaca *plak. Maaf, wa plin plang. Hahaha, wa kira juga april mop, loh! ;'). 

Dari official fb.
Hari H di Kasablangka Mall sudah sampai dari siang. Padahal gerbang venue baru buka jam 7 malam. Gak papa, sekalian jalan-jalan dan cuci mata istilahnya. Hehehe. Jam 4 sudah mulai ramai dilantai 2 dan jam 5 sudah banyak yang hitam-hitam di area eat & eat maupun sekitarnya. Terlihat juga beberapa wajah yang akrab terlihat ketika ada konser V-Kei/Japan Rock. Sepertinya banyak 'anak lama' yang keluar juga. Tempatnya cozy sih menurut wa. Tak bisa dipungkiri juga bahwa sebagaian besar adalah fans Vamp atau Hyde. Hayo, ngaku deh ... XDXDXD.

Jam setengah 7 kami masih makan-makan *LOL. Jam 7 ke venue tapi sempat nyasar eskalatornya *gubrak. Turun lagi dan naik eskalator yang benar. Di area masih ramai sekitar luar gerbang karcis. Masih pada tunggu-tungguan sama masih pada berbincang ria. Suasananya tertib dibanding beberapa konser J-Rock sebelumnya. Lalu kami langsung masuk gerbang karcis dan melihat keadaan sekitar. Mari foto-foto dulu. Cuci mata sekalian karena banyak 'nihonjin' bertebaran. Ada oyaji anu juga. Kyaaa, wa malah fangirl oyaji anu... XDXDXD

                           

Kemudian pada banyak yang masuk venue. Kami pun ikut masuk venue. Terlihat orang-orang yang sudah berada paling depan dan orang-orang yang dengan santai di belakang sambil berdiri maupun duduk. Suasananya santai sekali. Iya donk, kami kan juga mau menikmati konser dengan santai. Tidak berapa lama kemudian kami minggir ke area pagar sebelah kiri panggung yang jauh. Disana lebih lega dibanding sebelah kanan panggung *awalnya doank. Selama konser area kanan maupun kiri terisi penuh namun tidak menyebabkan orang sesak napas ;P. Si oyaji anu bolak-balik terus lagi dekat pagar sebelah kiri membuat wa teriak histeris gak jelas ;'). 

Ok, band pertama dari Japan Night 2015 di Kasablangka Mall (Jakarta) adalah Tokyo Ska Paradise Orchestra. Band ini memadukan musik ska dan jazz dimana para angotanya memainkan instrumen musik dan beberapa vocal. Penampilan mereka sangat fresh dengan para oyaji yang masih powerfull bermain musik. Wa menikmati musik mereka walaupun tidak ikut menggerakkan kaki seperti yang lainnya ;P. Yang paling wa lirik kemarin itu yang pakai topi, kelihatan muda dari jauh *plak. Bagi yang menyukai musik ska ataupun jazz ala Jepang, tolong dukung mereka, ya. Ini ada facebooknya: https://www.facebook.com/TokyoSkaParadiseOrchestra atau yang bisa membaca kanji, silahkan mengunjungi website resmi mereka: http://tokyoska.net/index2.html :)

Penampilan yang kedua adalah band Alexandros. Mereka enerjik walau ditelinga wa kurang gahar gitu. Maaf ya Alexandros kalau hari itu wa (masih) mendambakan band satunya yang akan tampil di Japan Night Taiwan m(_ _)m. 3 lagu pertama kurang kena ditelinga wa baru setelah vokalis berteriak dilagu berikutnya andrenalin wa mulai tergerak. Cie bahasanya... :'P. Thank juga buat drummer yang bikin suasana membara di lagu-lagu berikutnya XD. Juni nanti mereka akan mengeluarkan album baru dengan title "ALXD". Tolong dukung mereka juga, ya :). Jangan lupa berkunjung ke website resmi mereka di https://alexandros.jp/ yang bahasanya bisa disesuaikan. 

Dan band terakhir dan paling ditunggu adalah Vamp! Dari lagu awal sudah super. Lagu-lagu berikutnya wa sama seperti penonton yang lain. Meloncat dan berjingkrakan XD. Senam leher dan para-para setelah sekian lama. Suara Hyde yang fabulous maupun gitar Kanz serta band mereka main gak tanggung-tanggung. Venue merah dan panas membara (padahal sebelumnya dingin)!. Pencahayaannya juga merah. Malam itu bertepatan dengan gerhana bulan, loh XDXDXD. Makin dramatis dengan delusi yang parah. Ya, wa delusi parah disitu. Setelah 2x teriak 'arigatou' tiba-tiba Hyde bilang terima kasih. Woy, itu terima kasih buat semuanya ;'D. Terus karena wa gak bisa bikin bentuk tangan kayak anak metal gitu jadinya wa kasih bentuk tangan V/peace. Hyde juga tiba-tiba juga ikut bentuk tangan V/Peace sambil bilang 'Nani kore'. Waaaa, delusi parah nih. Wa lihat beberapa juga lebih suka membentuk tangannya dengan bentuk V/peace. Hehehe. Pokoknya Vamp hebat sampai akhir deh. Setelah 'ankoru' terakhir, wa teriak, "ARIGATOU"-"TERIMA KASIH"-"SELAMAT MAKAN". 'Sasuga' keberanian wa... *langsung jalan kepiting dan kabur >(///.///)<

Harusnya sudah pada tahu ya website official Vamp yaitu http://www.vampsxxx.com/ .Selain ini Vamp punya twitter & facebook serta fanclub mereka di masing-masing negara. 

Setelah teriak 3 kata terakhir, kami pun keluar venue. Haus jadi beli minuman teh yang mejeng disana. Mau foto-foto lagi tapi masih penuh. Akhirnya langsung pulang agar band pengisi acara Japan Night 2015 di Kasablangka Mall (Jakarta) dapat beristirahat dengan tenang. Kemudian ini adalah portal berita Jepang tentang Japan Night 2015 di Kasablangka Mall (Jakarta):  http://www.barks.jp/news/?id=1000114335 !




referensi:
https://www.facebook.com/pages/JAPAN-NIGHT/398386956857040?fref=nf
https://www.facebook.com/TokyoSkaParadiseOrchestra
http://www.tokyoska.net/index2.html
http://www.en.barks.jp/news/?id=1000005471
https://alexandros.jp/
http://www.barks.jp/news/?id=1000114335
http://www.vampsxxx.com/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su