Langsung ke konten utama

Final Fantasy & Koleksi Prada

Wa sih berharap dapat melihat kecocokan koleksi prada dengan karakter dari final fantasi.
Tapi sedikit mengecewakan bagi wa. Apa karena beda selera fahion ya?.
Dari pada prada, lebih ingin karakter final fantasi bergaya oni-kei/gaya jepang lainnya.
Kalau giorgio armani suit/emporio armani suit bagaimana ya?


Oke, sekarang kita lihat bagaimana Prada memadukan koleksinya dengan karakter dari Final Fantasy XIII-2.



Lightning


Hope Estheim
Sazh Katzroy

Noel Kreiss??? 

Snow Villiers


Oke (lagi). Pendapat wa sih masih sama bahwa koleksi prada kurang cocok diaplikasikan kepada karakter final fantasy XIII-2 ini. Koleksi prada tenggelam dalam aura Lighting.  Hope cuma celananya yang mantap dan bajunya terasa tidak menjual? padahal Hope kan punya tampang yang menjual ;P. Sazk lumayan walau wa lebih memilih membeli setelan Snow. Tapi Snow terlihat tidak cocok menjadi model, terlalu kaku?. Koleksi prada digabung Noel yang paling tidak cocok mengingat karakter Noel sendiri maupun ukuran baju , kekecilan? ;P.


Nb: Semua ini hanya opini pribadi. Berbeda pendapat sangat diperbolehkan asal tidak saling "melempar bata". *SIP


Referensi:
http://adrianongaming.wordpress.com/2012/04/04/the-final-fantasy-xiii-2-prada-images-reality-vs-fantasy/
http://www.gametrailers.com/side-mission/files/2012/04/FFXIII-2-Prada-Snow-Pair.jpg




Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su