Langsung ke konten utama

Oleh-oleh dari Hanjuang, Jawa Barat

Libur telah tiba, Libur telah tiba, horey horey horey ;)

Sebenarnya bukan libur panjang tetapi liburan dadakan karena acara pernikahan seorang sahabat. Jadinya sekalian saja liburan 2 hari 2 malam yang produktif di Padalarang & Hanjuang. Wa menginap dirumah teman dan sudah berpesan untuk diantar ke pabrik tahu. 

Apa kalian tahu bahwa tahu-tahu dari Jawa Barat sangat populer dikarenakan rasanya yang enak.  RAHASIAnya adalah AIR yang digunakan untuk mengolah tahu. Tahu yang diolah dengan air dari pengunungan terasa lebih segar dan lembut. Tahu basah maupun tahu kering yang digoreng sangat renyah. Oleh karena itu, nyokap wa selalu memesan tahu ketika wa berkunjung atau jalan-jalan ke wilayah Jawa Barat khususnya daerah Bandung dan sekitarnya. Hahaha, ada "joke" dari teman bahwa nyokap wa lebih sayang sama tahu daripada sama diri wa ;P. Ya tidak lah, Sayang keduanya tetapi lebih sayang sama wa yang tidak ada duanya. *Narsis Mode On

Akhirnya pagi hari setelah seharian seru-seruan di acara nikahan, wa memutuskan untuk mengunjungi pabrik tahu atau lebih tepatnya toko koperasi yang menjual tahu pesanan nyokap. Ternyata toko koperasi tersebut tutup setiap hari senin. Gubrak. Oke, akhirnya kita memutuskan untuk membeli tahu lokal di pabrik tahu saja. Bukan pesanan nyokap tetapi lebih enak dibandingkan tahu yang ada di Jakarta ;P.

1. Donat Madu

Setelah itu, teman wa mengantarkan ke tempat membeli makanan atau oleh -oleh yang terdapat di Hanjuang. DONAT MADU. Wow, bagaimana ya rasanya?. Wa membeli dua paket yang kemudian wa bawa pulang sepaket. Satunya lagi untuk teman wa yang telah direpotkan. 


Donat Madu & teman wa

Perbesar, jika jeli ada media-media yang telah meliputloh

Donat Madu dengan aneka rasa
Donut Madu
Jual Madu dan permen lolipop juga

Rasa Donat Madunya lembut dan manis. Adonannya tidak terlalu padat sehingga nyaman di mulut. Manisnya berbeda seperti donat kebanyakan karena manisnya berasal dari madu. Bisa dikatakan manis lembut atau manis tidak berlebihan. Maka dari itu disebutlah donat madu sekaligus menjadi merek donat ini. Rasanya bervariasi dan uniknya adalah beberapa donat yang ada menyertakan toping campuran parutan kelapa ;9. Rasanya lezat ketika selai nanas (kalau tidak salah) dan blueberry dicampur dengan parutan kelapa X9. Harganya terjangkau.  Sepaket kecil atau setengah lusin hanya Rp 18.000,- & Sepaket besar atau selusin hanya Rp 35.000,-.



Wa & Donat raksasa

2. Bandrek Hanjuang

Selanjutnya berkunjung ke toko Bandrek khas hanjuang yang lokasinya di depan komplek pabrik. Dari luar sih kelihatan bersih dan sudah tercium wewangian rempah-rempah. Agak terlalu menyengat bagi wa yang tidak terbiasa dengan rempah-rempah kecuali jamu. Itu pun cuma beras kencur *plak ;P. Disana Alhasil wa membeli beberapa rempah-rempah unik dan belum pernah wa coba. Sepaket Bandrek yang isinya berbagai varian inovatif. DenJapi alias Dendeng Jantung pisang, Lalu kerupuk daun singkong. Tidak lupa Bonjapi yaitu Abon Jantung Pisang.


Setelah memberi bandrek

Depan toko

Rasanya?. Sama uniknya seperti namanya. Bandreknya terasa sekali rempah-rempahnya seperti wanginya yang meyengat. Varian rasanya unik dan menyegarkan. Sensasi baru deh. DenJapi rasanya malah seperti daging kering yang terlalu banyak ketumbar. *Gubrak. 


Bandrek varian rasa




Kalau kerupuk singkong sama seperti kerupuk biasa namun rasa singkong. Nah, Bonjapi itu...ya itu. Hahaha. Abon berbahan jantung pisang yang rasanya seperti daging dengan tambahan rempah-rempah yang wuihhhhh. Tersedia dua rasa namun wa memilih varian yang manis.

Kerupuk Daun Singkong
                                                




Nb: Sebenarnya tulisan ini sudah pending selama 2 bulan ;P
*plak *gubrak *LOL
Dan wa menemukan FB dari donat madu nih XD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su