Langsung ke konten utama

Tous Les Jours: Kunjungan ke-2

Sore di musim penghujan, 

Kunjungan untuk kedua kalinya ke Tous Les Jours sekitar 2 minggu setelah kunjungan pertama. Kali ini lagi-lagi sedang krisis keuangan sampai sekarang sih (T_T). Wisata kuliner Tous Les Jours kali ini yang memprakasai alias pemodal adalah adik wa. Thank you brother (^.^)v.

Dalam kunjungan itu wa sebenarnya berniat membeli roti susu andalan Tous Les Jours. Namun pada hari itu ternyata wa kurang beruntung karena roti susu dambaan wa ternyata sedang tidak diproduksi. Alasannya adalah bahan roti tersebut sedang tidak ada. Apa bahan roti susu andalan Tous Les Jours datang langsung dari korea?!?. Hmmmm...

Akhirnya setelah jalan memutar beberapa kali dan pertimbangan beberapa kali karena semua roti terlihat enak, wa memilih chocolate mousse Tour Les Jours. Rasanya... yummy sekali. Ada 3 lapis (kalau tidak salah ingat) coklatnya. Yang paling bawah sponge cake chocolate. Cake gelas (istilah buatan sendiri) ini enak dinikmati pelan-pelan karena rasanya manis dari atas hingga bawah. Disarankan untuk memesan minuman selain yang berbahan dasar atau campuran dengan coklat. Pada waktu itu wa dan adik wa memilih minuman rasa strawberry. Walau coklat dimana-mana terlihat menggiurkan tapi manisnya chocolate mousse Tour Les Jours sudah melingkupi semuanya. *just my opinion


Chocolate Mousse (Kalau tak salah ingat)
Rp 25.000,-

Sedangkan Adik wa memilih membeli roti rasa kopi (kalau tidak salah ingat lagi =w=;a) dan crosaaint cream vanilla berbentuk kotak. Kenapa wa sebut crosaaint? karena roti ini terdiri dari lapisan-lapisan membentuk kotak. Ditengahnya diisi oleh cream vanilla yang rasanya tidak terlalu manis. Jadi tidak membuat mual dan bisa dimakan sebanyak yang kita bisa ;B. Wa mencoba roti kopinya rasanya lumayan. Crosaaint cream vanilla enak dan membuat senyum ;D.


Roti & crosaaint cream vanilla

Terakhir dan juga sebuah permohonan. Kunjungan berikutnya tetap ingin mencoba roti susu Tous Les Jours. 
Salam di musim penghujan XD. Wa bukanlah katak tetapi ikut bernyanyi jika hujan datang X3.



Nb: Ini Link dari kunjungan 1, yang belum berkunjung (^.^)q:
http://acesuzaku.blogspot.com/2013/07/tous-les-jours-toko-roti-korea.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su