Langsung ke konten utama

Catatan AFAID 13 hari ke-2 *part1

Konnichiwa,


Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 6 - 8 September 2013 di Plenary hall, balai Sidang Jakarta Convention Center telah diselenggarakan Anime Festival Asia Indonesia 2013 yang disingkat AFAID 13. AFAID 13 kembali diadakan di Indonesia dengan mengusung tema festival kebudayaan pop Jepang dan anime terbesar di Asia. Afaid 13 fokus pada  konten-konten populer  dan tren terakhir yang menarik dan berkembang pada penonton di Indonesia. 



Ini merupakan event yang menarik bagi para penggemar kebudayaan pop Jepang termasuk wa. Kabar yang sudah gencar dipromosikan dari 2 bulan sebelum event (kalau tidak salah) membuat wa sangat gembira. Wa langsung mencari info berbagai hal tentang AFAID 13 termasuk para spesial quests serta tiketing. Info spesial quest-nya muncul satu-satu dan harga tiket masih tidak terjangkau jika ingin datang 3 hari berturut-turut bagi wa. Maklum masih terima subsidi wa. Sempet bingung melihat quest yang muncul sampai seminggu sebelum AFAID 13. Akhirnya setelah bergelut dengan anggaran, waktu dan segala pertimbangan lainnya memutuskan untuk  hadir AFAID 13 hanya hari kedua. Selamat tinggal I Love Anisong dan spesial quests hari pertama dan hari ketiga.  

Tanggal 7 September 2013 (AFAID 13 hari kedua) siang, menuju JCC dengan perasaan was-was karena antrian sudah sangat panjang menurut update-an anak-anak yang sudah mengantri dari pagi. Sesampainya dilokasi langsung mencari tempat penukaran tiket online. Begitu melihat antrian panjang tiket langsung saja wa bertanya mereka antri tiket jenis apa. Beberapa orang yang wa tanyakan tidak tahu itu antrian tiket apa dan hanya ikut mengantri disitu saja =.=;a. Akhirnya wa bertanya pada orang yang kelihatan bertugas dan dioper untuk bertanya ke panitia di ujung gerbang keluar antrian tiket. Jalan muterlah wa menuju petugas itu. Disana wa di oper lagi untuk mengantri di antrian yang ditunjuknya dengan lebih dulu bertanya dimana antrian penukaran tiket online. Katanya antriannya sama saja.... *speechless. Disana ada dua baris antrian panjang dan wa bingung. Akhirnya wa bertanya ke kedua antrian tersebut mengenai antrian jenis apa mereka. Ada yang bilang ini antrian untuk tiket exhibision saja dan ada yang bilang ini untuk stage dan exhibision. Wa merasa mereka juga tidak yakin. Oke, berharap saja ada panitia yang bertanggung jawab pada antrian tiket. Selama 5 menit, wa celingukan mencari panitia disekitar situ sambil tetap mempertahankan barisan.

Tidak lama kemudian ada panitia yang berteriak penukaran tiket online. Sontak wa menolek ke panitia tersebut. Wa bertanya dimana antrian untuk penukaran tiket online. Ditunjukkan jalan agak kedepan dan disana disamping antrian super padat ada garis pembatas antrian yang kosong. Ternyata antrian penukaran tiket online disana... *speechless. Oke, langsung meluncur ke depan.

Sebelum sampai pada loket penukaran tiket, wa dipanggil orang. Wa tengok kanan-kiri untuk mengetahui siapa gerangan itu. Maklum belum pakai kacamata jadi pandangan buram gitu. Ternyata si Rin yang manggil diantara antrian super padat pembelian tiket OTS. Setelah sedikit berbincang akhirnya kita berpisah dan berjanji akan ketemu lagi di dalam gedung. Namun ternyata tidak ketemu karena suasana di dalam hall sangat padat apalagi menjelang sore dimana untuk jalan saja agak susah.


Hehehe, setelah dapat tiket jadi agak sedikit tenang. Belum masuk hall sudah ketemu beberapa cosplayer yang berjalan terburu-buru. Lalu ada pintu masuk ke IGS 2013 yaitu Indonesia Games Show 2013. Wa sempat berada diluar Hall untuk memperhatikan booth Sony. Ada DZ Kazu yang lagi cek peralatannya. Lumayan cuci mata sambil melirik nihonjin sana-sini XP. Setelah agak panas dan memang panas langsung masuk Hall. Wa langsung mencari area stage sambil melihat-lihat booth di area exhibision. Siang saja sudah lumayan padat apalagi sorenya.... *membayangkan orang-orang yang masih mengantri di luar.


Ditengah jalan bertemu dengan beberapa cosplayer. Karena mereka sudah berpose akhirnya wa ikut nimbrung memfoto mereka. 2 cosplayer pertama yang wa foto ternyata peserta Singles Cosplay Showcase. Untuk semua foto cosplayer yang wa foto dan foto-foto lainnya AFAID 13 hari ke-2 silahkan cek di sini: 

Sesampainya di area stage yang remang-remang ternyata pemutaran film Puella Magi Madoka Magica the Movie telah selesai. Selanjutnya adalah sesi penampilan artis I Love Anisong atau sesi bincang-bincang dari Aya Hirano, Eir Aoi dan May'n selama kurang lebih 15 menit. Eir Aoi memakai potongan model pakaian yang mirip dengan yang dipakai di Dahsyat. Sedangkan Aya Hirano berpenampilan cantik dengan dress panjang putih/kream. Disini wa baru sadar kalau wa tidak bawa kacamata!!!. Alamat berpenglihatan burem selama AFAID kali ini (ToT)/. Lanjut... May'n kelihatan enerjik dan manis dengan dress selutut yang polanya seperti batik modern (Pola dan warnanya gak begitu kelihatan (>.,<)/).

Dalam sesi ini, wa duduk di bangku bagian tengah dan jaraknya cukup lumayan dari panggung untuk bisa melihat mereka namun tidak detail-detail lainnya. Sesi bincang-bincang ini dipandu oleh MC Danny Choo dan seorang MC wanita yang seorang blogger (*lupa namanya, maaf ya). Dalam sesi ini dilarang memfoto atau mengambil foto quest-nya, jadi wa tidak mengambil foto. Tapi MC Danny Choo sendiri bilang kalau hanya foto dirinya tidak apa-apa. Narsis!!!. Jadi sebelum quest datang, wa cepat-cepat memfoto MC-nya ;B.

Lovely Lovely, agak geli kalau Danny Choo mengucapkan kata itu ;P

Pertanyaan yang ditanyakan standar. Eir Aoi suka dengan makanan Indonesia sampai nambah 3 kali (kalau tidak salah dengar). Dia berkata kunjungannya ke Indonesia sangat memorable dan berharap datang lagi. Tentang Aya Hirano yang wa ingat adalah suaranya yang moe sekali. Wa terpaku dengan suara seiyuu satu ini, ketika berbicara normalpun moe sekali. Seperti Eir Aoi, jika diberi kesempatan Aya Hirano bersedia untuk datang kembali ;). May'n yang tahun lalu juga datang AFAID 2012 menyatakan bahwa sate dan nasi goreng merupakan makanan Indonesia kesukaannya. Dia menanyakan apakah penonton enjoy dengan konser mereka semalam. Riuh penonton menjawab. May'n juga berkata sangat suka rock dan 'dansu a beat'. Menari dengan beat energik...

Sesi kedua bincang-bincang dengan artis I Love Anisong yang akan tampil malam itu. Mereka adalah BABYMETAL, FripSide dan Kalafina. Mereka semua baru pertama kali datang ke AFAID. Kalafina tampil cantik dengan dress selutut dengan warna berbeda setiap personilnya. Kalafina berkata kalau Jakarta itu panas tetapi mereka senang disambut oleh orang Indonesia dengan senyum yang menawan dan ramah. Mereka berjanji akan membawakan lagu hit mereka termasuk ost Puella Magi Madoka Magica.

BABYMETAL tampil imut dengan outfit konser mereka. Mereka juga suka nasi goreng dan sate. Wa ketawa setelah Danny Choo mengatakan bahwa nasi goreng benar-benar power food yang mengerjakan job-nya bagus. BABYMETAL sendiri mengatakan mereka akan membawakan lagu yang gampang dinyanyikan. Mereka deg-degkan sekali tetapi setelah melihat wajah fans jadi mereka akan menghadirkan penampilan yang terbaik. Sedangkan Fripside merasa cukup kaget dengan banyaknya gedung tinggi, mobil serta motor di Jakarta. Selamat menikmati pertunjukan lanjut mereka. 

Part1 selesai....
Catatannya masih panjang jadi wa bagi menjadi 2 bagian saja. Selanjutnya ada catatan Anime Showcase bersama Emi Nitta, AFA Cosplay Singles Competition dan basement hunter ;B.

Cek ini untuk Part 2 na...
http://acesuzaku.blogspot.com/2013/09/catatan-afaid-13-hari-ke-2-part2.html



referensi:
http://www.animefestival.asia/afaid/
https://www.facebook.com/hana.eka.5/media_set?set=a.10200725758242358.1073741837.1113889374&type=3



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su