Langsung ke konten utama

AFAID 2014 part1 (16 Agustus)

Mengingat kembali event tahun lalu ;B. Walau tahun 2014 sudah lewat ditambah AFAID 2015 yang juga sudah lewat *plak. Saya memang niatnya mau menulis pengalaman AFAID 2014 namun jadi tertunda selama *uhuk-uhuk-uhuk* lebih dari satu tahun. Untungnya saya masih menyimpan catatan digital event tersebut. Horeee! Saat itu, saya masih belum sibuk dengan kegiatan lain sehingga masih menikmati keseluruhan acara dan memotret sana-sini.  So, lets start the story...

Jam 11, saya sudah sampai lokasi event yaitu di JCC, Senayan. Antri tiketnya masih panjang. Untungnya saya sudah pesan via online jadi lebih efisien karena antrian tiket online dan antrian tiket on the spot berbeda. Hari kedua AFAID memang terkenal sebagai hari terpadat ya, 2014 maupun 2015. Saya suka dengan keramahan dari staff AFAID yang bertugas di luar area JCC. Ditanya dan dijawab dengan ramah. 

Gelang (kertas) tiket warna biru.
Tapi begitu masuk area exhibition AFAID langsung manyun karena staff tidak begitu ramah. Jalan sedikit juga suasananya tegang dan gak enak gitu. Huff, itu kenapa sih orang-orang pada kelihatan tegang dan cemberut semua. Hey, kita (saya dan beberapa orang santai lainnya) ke AFAID kan mau bergembira dan bertemu teman atau idola. Tidak ada salahnya santai dan antri yang rapi serta tertib. Benar-benar saat itu saya pikir itu area 'perang' deh. Apakah itu yang kalian rasakan atau inginkan ketika ke AFAID?

Kalau saya sih jujur, tidak. Bikin lelah. Jadi saya menyingkir ke area stage. Menuju ke sana sambil sedikit berfoto di sana-sini dan melihat-lihat booth atau pameran yang ada. Vocaloid apalagi Miku sedang berjaya. Namun cosplayer yang terlihat saat AFAID 2014 lebih beragam. Bikin mood naik juga karena banyak cosplayer yang menyebarkan senyum dan tawa. Ditunjang juga dengan tempat event yang luas sehingga masih ada tempat-tempat kita bisa duduk sendiri maupun bergerombol dari lantai atas sampai lantai bawah.

Itashi Miku
Booth penerbit seperti Elex dan Level juga ramai. Pengunjung masih antusias membeli komik. Booth Sony Muteki didominasi warna hitam dan juga tidak pernah sepi pengunjung karena 'sound' yang terdengar dari booth menarik perhatian.

Area Elex & Level yang besar.
Booth Sony Muteki
Sesi pertama interview di area stage bersama DJ Kazu, Eir Aoi dan HachiojiP. Hampir semuanya memakai busana putih atau pastel. Menyesuaikan dengan iklim panas Indonesia?. Tidak ada foto karena sesi ini tidak boleh ada kamera. Jadi saya masih menghormati peraturan ini. Setelah interview ini berakhir, saya baru sadar bahwa MC perempuannya adalah Diasta. Ya ampun tidak sadar saya. Rambutnya pendek.

Kemudian saya pergi ke area kreatif untuk makan. Akhirnya makan takoyaki lagi. Marumaruichi takoyaki enak. Sempat juga saya melirik Kai Platina Parlour di booth re:ON. Makan cepat langsung menuju area stage lagi untuk ARCC. Sebelumnya ketemu Kuma-chan di tengah kerumunan.

Marumaruichi takoyaki.
Kuma-chan
Salah satu niat ke AFAID 2014 adalah mau melihat para juri ARCC *plak xD. Pas banget 7 menit sampai area stage sebelum ARCC mulai. Dapat tempat duduk di kiri tengah. Sesi "boleh banget" berfoto alias bebas ambil foto asal tertib dan non-flash. Ada beberapa cosplayer laki-laki yang crossdress juga. Saya suka sekali cosplay group vocaloid yang diiringi lagu senbonzakura. Pertunjukan kedua cosplay group dari cerita Alice in Wonderland juga menarik. Menghibur dan agak sendu gitu. Btw, hari ini saya "merasa" dapat senyum dari Baozi. Terima kasih sudah mau berpose  dan melihat  ke arah kamera poket saya. *Oke, saya memang ke-geer-an *plak *abaikan... fangirl

Peserta & Juri
Ada King, Hana & Baozi ;D
Group yang menarikan Zenbozakura & group cosplayer Alice Wonderland
Setelah ARCC, saya kembali ke area kreatif. Sebelumnya sempat foto-foto di booth Gundam. Lumayan lama juga muter-muter area kreatif. Kalau jujur sih lebih suka area kreatif tahun sebelumnya (2013). Ada satu booth 'cantik' yang boothnya boleh di foto tapi orangnya tidak suka di foto ;B. Terima kasih ya bonus pinnya. Ada juga strap dengan warna khas karakter Amnesia dan novel lokal Beast Taruna Kebangkitan.

Salah satu bagian booth Gundam.
Salah satu booth yang penataannya 'cantik'.

Di area kreatif sorenya saya bertemu dengan para elf cantik dan para drawrf dari film Hobbit. Sebenarnya ketika membaca novel mulai dari Lord of The Ring sampai Hobbit sih saya lebih suka karakter elf Elrond ;D. Kalau di film itu yah...pesona Thranduil yang fabulous (Lee Pace) memang tidak bisa ditolak *plak xD.

Cosplayer Raja Thranduil & Ratu Galadriel
Cosplayer elf Elrond
Lalu masuk Anisong hari Sabtu malam. Saya duduk di sudut kanan panggung di lantai 2. Line Anisong pertama adalah Egoist (penyanyi virtual live) yang membuat penonton di area depan panggung bersatu dalam lautan light stick. Lagunya bagus-bagus atau lebih tepatnya produser Egoist yang keren. Hanya saja terlalu mellow ditelinga saya jadinya saya yang sudah lelah kalah dengan kantuk. Tidak tidur juga sih tapi hanya mendengarkan lagunya... sambil memejamkan mata...

                             

Kedua adalah DJ Kazu yang lumayan bikin mata melek. Ketiga adalah HachiojiP yang dari lantai 2 kelihatan (sangat) ganteng. Lebih tepat sih gaya rambutnya yang kece mengingatkan saya pada seorang seiyuu manis bernama Wataru Hatano! *plak *abaikan. Saya jadi fans HachiojiP deh gegara konser tersebut. Apalagi ketika men-DJ lagu Just Be Friend! Saya meleleh. Si HachiojiP ini juga nari-nari geje dan genit?!? *lagi-lagi digampar massa.



Final Anisong Sabtu malam bersama Eir Aoi. Saya mengakui bahwa saya mampu tidur dimana saja kapan saja seberisik apapun. Jadi sambil menunggu Eir Aoi masuk panggung ada sedikit jeda yang saya gunakan untuk benar-benar tidur. Ketika Eir Aoi mulai bernyanyi saya pun terbangun. Eei Aoi sendiri mengenakan atasan putih dengan celana kulit hitam dipadu luaran warna pastel lembut. Karena sesi Anisong tidak boleh ada kamera alias foto-foto maka tidak ada foto atau videonya. Mari kita menghormati peraturan yang ini. Jika ingin mendengarkan suara para penyanyi Anisong silahkan beli CD mereka. Sebagai pencuci mata, saya juga ngelirik bassist yang pakai topi dan poninya dicat coklat. Yah ngelirik ke-sana sih gak ada salahnya. Lagi auranya sedikit mirip Ryutarous xD.

                           



nb: Strap hijau cantik ala karakter Amnesia langsung cocok sama Kent!






referensi:
http://animefestival.asia/afaid2014/egoist-afaid-2014-i-love-anisong/
http://animefestival.asia/afaid2014/dj-kazu-afaid-2014-i-love-anisong/
http://animefestival.asia/afaid2014/hachioji-p-afaid-2014-i-love-anisong/
http://animefestival.asia/afaid2014/aoi-eir-afaid-2014-i-love-anisong/







Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su