Langsung ke konten utama

Thor: Love & Thunder #kanarankareview

Thor: Love & Thunder (2022)


Sinopsis:

Thor dalam sebuah perjalanan yang belum pernah ia jalani yaitu pencarian kedamaian batin. Namun, masa pensiunnya terganggu oleh seorang pembunuh galaksi yang dikenal sebagai Gorr sang Dewa Jagal dengan tujuan memusnahkan para dewa.

Kesan:

Bukan film Marvel terbaik tapi saya menyukai beberapa egg easter atau kejutan yang muncul dalam Thor: Love & Thunder. 

Ceritanya cukup sederhana dan sangat mengandalkan akting dari para aktor ternama yang terlibat dalam Thor: Love & Thunder. Bisa menjadi tontonan selingan diantara tontonan angst dan berat dalam daftar filmmu. Movie Thor juga memang memiliki vibe humor dan angst yang tinggi dengan pergantian yang cepat. Bisa membuatmu sangat terhibur atau sangat tidak menyukai movie ini.

8/10 karena saya menyukai kejutan yang muncul dalam Thor: Love & Thunder + adegan pertarungan memiliki beberapa nuansa baru.

SPOILER ALERT !!

+ Tim Guardian Galaxy untuk menyambung ke movie mereka.

+ Christian Bale dong jadi Gorr! My Batman *uhuk*. Gilak aktingnya. Tapi maaf om Bale kalau saya baru sadar pas diakhir-akhir movie.


+ Matt Damon dong jadi aktor panggung Loki. Bikin ngakak dan langsung saya kenali. Muncul 2x lagi.

+ Jane Foster jadi The Mighty Thor itu kece berat tapi dengan alasan yang sedih ...


+ Tessa Thompson yang berperan sebagai pemimpin baru dari desa Asgard baru itu badass banget disetiap adegan. 

+ Ada tribun untuk Loki di punggung Thor (T0T)/

                                       

+ Ada Sif Asgard yang balik muncul.

+ After credit ada 2, ya. Om Idris Elba muncul beberapa detik saja, saya sudah senang!


IG: @kanaranka

Tiktok: @kanahobbyist

#disneyplus #hotstar #thorloveandthunder #ChrisHemsworth #nataliePorman #marvel #marvelmovie #actionmovie #norse #moviereview #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su