Langsung ke konten utama

Tolkien #kanarankareview

 Tolkien (2019)


Sinopsis:

Tolkien yang yatim piatu menemukan persahabatan, cinta, dan inspirasi artistik di antara sekelompok orang di sekolah. Ini membawanya ke pecahnya Perang Dunia I, yang mengancam untuk merobek "persekutuan" terpisah. Semua pengalaman ini menginspirasi Tolkien untuk menulis novel Middle-Earth yang terkenal.

Kesan:

Helheimr!

Tolkien adalah movie biografi yang mementingkan cerita kehidupan dari J.R.R.Tolkien muda. Yang menurut saya diperankan dengan baik oleh Harry Gilby sebagai Tolkien remaja dan Nicholas Hoult sebagai Tolkien muda.

Ceritanya sendiri sederhana, elegan untuk biografi dan menyentuh. Kita disuguhkan tentang kehilangan, persahabatan, cinta dan keadaan Inggris pada saat Peang Dunia I. Saya juga tersentuh dengan persahabatan Tolkien muda dengan 3 orang temannya yang membuat saya menangis di akhir. Diakhir ada kenangan serta perhargaan untuk mereka bertiga. Tidak lupa sang cinta Tolkien yaitu Edith Bratt.

“Bahasa tidak dicuri. Bahasa dipengaruhi.” – Professor Wright

Bagi saya, movie Tolkien ini merupakan movie yang penuh kenangan dan penghormatan. Sederhana tapi berarti. 8/10 karena saya sempat menangis untuk beberapa adegan. 

Dalam kenangan:

~ Robeth Quilter Gilson dan Geoffrey Bache Smith meninggal 1916 ketika menjadi tentara pada Perang Dunia I

~ Christopher Wiseman memiliki luka tersendiri akibat perang dan hidup sampai 1987. Hubungannya dengan Tolkien tidak pernah sama lagi karena perang tapi Tolkien memberi nama anak ketiganya “Christopher”

~ John Ronald Reuel Tolkien meninggal tahun 1973, 2 tahun setelah sang istri tercinta Edith


IG: @kanaranka

Tiktok: @kanahobbyist

Helheimr!


#disneyplus #hotstar #tolkien #jrrtolkien #author #classicfantasy #biopic #biography #author #dramareview #moviereview #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su