Langsung ke konten utama

My Hero Academia s6 #anime #kanareview

My Hero Academia s6 (2022-2023)

Producers: Dentsu, Yomiuri Telecasting, Movic, Sony Music Entertainment, TOHO animation, Shueisha
Studios: Bones
Source: Manga
Genre: Action, School, Super Power
Episode: 25

Sinopsis:

Hawks menyamar sebagai kelompok penjahat Front Pembebasan Supernatural. Ia berhasil mengumpulkan potongan-potongan informasi dan menyerahkannya pada para pahlawan. Kini, Midoriya dan para pahlawan lainnya tengah mengarah ke perang besar-besaran melawan para Front Pembebasan Pahlawan. Apakah mereka berhasil dengan misi besar tersebut?

Kesan:

Woah, My Hero Academia season 6 ini mindlowing banget!! O.M.G animasi dan ceritanya bikin perasaan naik turun seperti bungee jumping estra ekstrim. Hampir tidak kuat untuk beberapa momen sedih penuh perjuangan. Apalagi penayangannya benar-benar cuma 1 episode tiap minggu seperti jadwal anime hari Minggu yang kita nonton dulu. Terasa sekali penantian tiap episode dari sangat nungguin updatean sampai gereget sama plot ceritanya!

~ SPOILER ALERT !!! ~

Karakter favorit? Banyak! Hampir semua anak kelas A punya momen kepahlawanannya sendiri. Saya sayang semua anak-anak itu. Para pahlawan profesional juga unik-unik. Ah, pengorbanan Hawk dan Best Jeanist! Lalu masa lalu beberapa Liga Penjahat yang membuat penonton bersimpati. Ah, diperlihatkan One For All generasi-generasi sebelumnya!! Lalu ada Stain dan Lady Nagant. Dark Deku?

Lagu pembuka pertama berjudul "Hitamukiひたむき" dinyanyikan oleh SUPER BEAVER. Lalu lagu pembuka kedua berjudul "ぼくらの" oleh Eve. Kemudian lagu penutip pertama yaitu "SKETCH" yang dinyanyikan Kiiro Akiyama. Tidak lupa lagu penutup kedua yang dinyanyikan oleh SIX LOUNGE yang berjudul "キタカゼ". 

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ CG Animasi 10/10. 10 jempol untuk Studio Bones. Animasi super kece yang membuat saya jadi jarang berkedip. Semoga dapat bonus banyak untuk staff animasinya.
+ Scoring 10/10. Untuk season-season awal itu, saya masih agak kurang klik dengan scoring My Hero Aacademia. Namun, sejak season 4 mulai terasa klik dengan scoring kekinian ala “anime gen z”. 
+ Aksi 10/10. My Hero Academia adalah gudangnya aksi-aksi spektakuler dari para pahlawan dan para penjahat!
+ Plot cerita 9/10. Aaaaaaaa, begitu banyak pengorbanan di season 6 yang bikin nangis (T_T). Apalagi saya belum lanjut membaca manga Boku No Hero Academia jadi sangat terkejut dengan plot dan twist ceritanya.  
+ Karakter 9/10. My hero Academia memang salah satu judul yang mempunyai karakter-karakter sangat mengesankan. Para pahlawan dan penjahat sama-sama menarik. Ada karakter yang disisi putih, ada juga yang memang ideologinya disisi hitam tapi lebih banyak yang disisi abu-abu tanpa disadari. Karakter favorit tinggal disesuaikan dengan selera masing-masing penonton. 
+ Perkembangan karakter 10/10. Damn, so good. Season 6 saja, kita melihat banyak perkembangan karakter yang tidak terduga. Apalagi akumulasi karakter dari season 1 ke season 6 ini. Amazing character from Kouhei Horikoshi sensei.
+ Humor 8/10. My Hero Academia tidak melulu bernuansa serius. Ekspresi Deku atau teman-temannya kadang melunakkan suasana yang terlalu berat.
+ Gore 8/10. Ada darah dan efek pertempuran. (1-10, 1 yang paling tidak gore & 10 sangat gore)
+ All over 10/10 untuk My Hero Academia season 6 yang sesuai ekspetasi saya. Anime shounen yang penuk aksi spektakuler tapi juga mengajarkan makna-makna kehidupan. My Hero Academia bukan jenis anime yang hanya mempertontonkan kekejaman manusia, juga bukan tentang visual cakep dengan tokoh utama dan karakter lainnya mati tanpa makna yang jelas. Ada “Hero” dan “Academia” dalam Boku No Hero Academia karangan Kouhei Horikoshi sensei.


#netflix #iqiyi #bilibili #myheroacademia #bokunoheroacademia #studiobones #actionanime #schoolanime #superpower #kanareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su