Langsung ke konten utama

Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil/의 마음을 읽는 자들

Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil/의 마음을 읽는 자들(2022)

Episode: 12

Sinopsis:

Kembali pada 1990-an, warga Seoul dicekam ketakutan setelah serangkaian serangan brutal dan pembunuhan terjadi. Kebiasaannya menyerang secara acak membuat para detektif susah memprediksi langkah selanjutnya.
Kemudian sadar akan F.B.I. dan keberhasilannya menggunakan profiler kriminal untuk mengidentifikasi pembunuh berantai, seorang kepala tim Analisis Perilaku Kriminal yaitu Gook Young Soo merekrut Song Ha Young, mantan detektif yang pendiam tetapi sigap dalam menjalankan tugas. Apakah perjuangan mereka untuk menerapkan metode penyelidikan baru di Seoul ini berjalan dengan mulus?

Kesan:

Tentu saja tidak, kawans. 

Ini didasarkan pada buku non-fiksi 2018 dengan judul yang sama yang ditulis bersama oleh profiler kriminal pertama Korea Kwon Il-yong dan jurnalis yang menjadi penulis Ko Na-mu, yang menyoroti pengalaman lapangan Kwon.

It’s so a good thriller criminal series!! Apalagi yang main babang Kim Nam Gil favorit saya. Ekspetasi saya tidak terkhianati karena Babang Nam Gil memang tampil memukau dengan perannya sebagai Song Ha Young. Memang bukan karakter penuh aksi atau jenaka tapi tetap meninggalkan kesan mendalam. 

Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil ini memiliki cerita yang cukup lambat pada bagian para protagonis dan plot cepat pada para villain. Tidak kaleng-kaleng setiap kasus mengerikan yang diangkat dalam seri ini. Pembunuhan, pengintai, pencuri, pembakar dan lainnya. Beberapa memiliki acuan kasus asli yang solid ditambah dengan masukan profiler asli. Makanya Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil sangat bagus.

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ CG Sinematografi 7/10. Sinematografinya biasa untuk sekelas Korea thriller criminal. 
+ Aksi 7/10. Ada beberapa aksi yang dijalankan oleh rekan-rekan Song Ha Young.
+ Plot cerita 9/10. Kekuatan terbesar Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil adalah kasus-kasus itu sendiri yang diceritakan kembali dengan brilian. 

+ Karakter 8/10. Karakter dalam Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil juga lebih dekat (tidak terlalu hiperbola) dengan para warga Korea Selatan. 
+ Perkembangan karakter 9/10. Wah, perkembangan karakter besar yang memakan waktu bertahun-tahun dalam plot cerita. Walau Cuma 12 episode tapi dikemas dengan bagus. 
+ Gore 7/10. Ada darah tapi diambil dengan durasi yang tidak lama dan sudut yang tidak terlalu banyak terlihat. (1-10, 1 yang paling tidak gore & 10 sangat gore)
+ All over 8/10 untuk Through the Darkness/Those Who Read the Heart of Evil dengan cerita yang solid dan perkembangan karakter babang Nam Gil yang luas biasa sebagai profiler di Korea Selatan. 


#netflix #vidio #viu #viki #primevideo #throughthedarkness #koreanseries #triller #criminalmind #koreancops #drakorrecommendation #seriesreview #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su