Langsung ke konten utama

Catatan pulang kampung, Blora 2013 (part1)


Catatan yang membawa kembali kenangan akan kampung halaman, Blora.

Jadi tahun kemarin itu, lebih tepatnya akhir tahun kemarin wa "pulang kampung". Setelah berapa tahun ya? lupa =.=;a. Tapi hal tersebut jadi kenangan manis karena bukan pulang kampung biasa, sehingga memiliki cerita tersendiri. Minggu yang penuh manisnya mangga dan pengalaman perjalanan naik motor menerobos hutan jati. Asli hutan jati tua dan hutan jati muda yang diselingi oleh desa dan kelurahan ;3.


Hutan jati muda di pinggir jalan.

Perjalanan dimulai dari Jakarta. Sore yang cerah seperti biasanya dan naik bus bersama keluarga. Baru pertama kali pergi ke Cepu - Blora dengan bus malam. Alhasil selama perjalanan tertidur lelap dan kedinginan. *wa itu anak musim panas ;'). Busnya nyaman kok, tidak kalah dengan kereta api ;3. Tapi beda dengan kereta api yang ada gerbong makanan sehingga kita bisa menyantap makanan dengan santai. Bus tidak punya dapur bus, sehingga dalam perjalanan biasanya akan berhenti di tempat yang disediakan untuk makan malam. Wa namakan makan malam super kilat ;'). Jadi yang perutnya blackhole diharapkan membawa atau membeli persediaan makan malam sendiri.

Subuh sampai dengan selamat, masih ngantuk-ngantuk ;3. Paginya sarapan dengan makanan Cepu yaitu lonthong tahu Cepu dengan saus kacang buatan sendiri. Pedas X3. Lonthongnya lembut dan tahunya beda gitu ditambah dengan kecambah kriuk-kriuk ;9.

Lonthong tahu Cepu.

Siangnya berburu mangga di halaman. Lagi musim mangga sehingga satu pohon bisa berbuah 50 (?). Pokoknya panen banyak. Dimakan di sana sekalian buat dibawa pulang XD. Yuhuuuu....


Salah satu ranting mangga

Ranting lainnya.

Panen-panen manga X9.

Puas makan mangga lalu santai-santai dah. Keesokan harinya jalan-jalan ke Rembang naik motor selama 1 jam lebih. Sesinya ke makam RA Kartini lalu pantai Rembang yang ternyata lumayan bagus. Banyak permainan anak-anaknya disana ;D. 

Perjalanan dimulai melewati banyak pertigaan yang aman dan teratur. Langit juga cerah di pagi itu. Becak dimana-mana. Dan orang-orang mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Jadi gak ada perasaan was-was, macet, maupun takut kecelakaan.

Salah satu pertigaan Cepu,
                                                           
Melewati Cepu menuju Blora yang lebih luas. Blora itu terkenal akan hutan jatinya asri loh ;3. Gak berani foto hutan tuanya. Kalau mandang hutan jati tuanya, berasa di The Lost World. Hening, kuat, menelan *Lol. Lagi cahayanya tidak mendukung karena hutan-hutan jati tua sangat lebat. Ini pun di foto sambil mengendarai motor. Tenang, wa cuma jadi pembonceng kok yang dipersilahkan berhenti untuk berfoto-ria ;3.

Hutan jati muda.

Salah satu hutan jati muda.

Hutan jati muda bisa terlihat dari batangnya yang masih 'kurus' dan daun-daunnya yang jarang-jarang. Rimbunan semakpun masih terlihat rata serta sinar matahari masih bisa menyentuh bawah hutan. Begitulah hasil observasi pribadi wa. Diantara sela-sela hutan jati tersebut terdapat beberapa area terbuka tempat tanaman jagung, padi maupun bunga-bunga liar. Beberapa pemukiman penduduk juga. Namun yang menarik perhatian adalah batang-batang jati di tepi jalan. 




Pertama kali lihat, woahhh besar. Woahhh unik ya. Kok diletakkan begitu, apa tidak hilang nantinya?. Yah tapi begitulah. Tidak jauh dari sana, ada toko-toko kerajinannya. Buat hiasan, bangku, meja dan lain sebagainya. Sedikit masuk kelurahan ada monumen-monumen ;3.

Tugu di perempatan.

Tugu jalan.

Tugu kampus di Blora. *kalau tidak salah ingat

Pegel sih naik motor dari Blora ke Rembang tapi pemandangannya tidak membosankan. Dari yang natural sampai bangunan-bangunannya. Dari pada bahasa Jawa, ternyata banyak papan nama yang ditulis dengan bahasa Indonesia. Hehehe, banyak juga desa atau kelurahan yang memiliki nama unik seperti Jipang, Jepon, Nganjuk dan lain-lain ;D. Anak-anak sejarah pasti suka deh XD9.

Selanjutnya berkunjung ke makam RA Kartini yang akan dilanjutkan di Part2 bersama dengan catatan pantai Rembang. Sejarah hidupku adalah sejarah perjalanan ;3.




Nb: Photo by Me, Jadi yang copy paste tulisan maupun foto dimohon untuk mencantumkan blog ini atau nama penulis yaitu Acesuzaku ;3.

Nb2: Ingin tahu tentang Cepu? Cek ini: http://id.wikipedia.org/wiki/Cepu,_Blora

Nb3: Ingin tahu tentang Blora? Cek ini: http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Blora




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su