Langsung ke konten utama

The Maze Runner


Judul       : The Maze Runner 
Penulis    : James Dashner
Penerbit  : Mizan Fantasi
Genre     : Misteri, Sains Fiksi
Kategori : Fiksi, Novel Terjemahan
Harga     : Rp 74.000,-
Tebal      : 524 Hal
Terbit     : Cetakan 1, November 2011





This is... Maze...

Gak nyangka saja kalau ceritanya jauh dari yang dibayangkan awalnya. Padahal sudah baca sinopsis yang ada di cover belakangnya ;V. Bisa dibilang judul novel ini menggambarkan isinya. Yang suka action akan sedikit bosan dengan novel ini karena bukan itu yang diangkat oleh James Dashner. The Maze Runner juga bukan tentang kisah romantis yang dibalut dengan bumbu petualangan!. Lupakan kisah romantis di buku pertama dari tiga buku yang ditulis oleh James Dashner.

---///---

Seorang remaja laki-laki yang hanya ingat beberapa hal saja tiba di suatu tempat yang disebut Glade oleh orang-orang disana. Laki-laki tersebut ingat akan namanya Thomas. Ingat akan warna rumput dan dinginnya salju juga rasa dari hamburger. Tetapi Thomas tidak ingat tentang keluarganya, wajah orang-orang, semuanya kabur seperti air yang beriak. 

Di Glade yang keras Thomas hanya melihat remaja laki-laki. Thomas yakin dia tidak menyukai remaja enam belas tahun bernama Alby yang mendeglarasikan diri sebagai pemimpin. Thomas juga tidak suka ketakutan, namun bersama Chuck si anak bawang perlahan-lahan Thomas yang penuh pertanyaan mulai menjelajahi misteri dari Glade dan Maze yang mengelilinginya. Lari, menjadi pelari sepertinya sudah menjadi keyakinan Thomas. Walaupun Newt si pemuda pirang menunjukan bahwa diluar dinding batu Glade terdapat Maze yang selalu berubah dan Griever. Moster yang disebut Griever tidak hanya membuat Thomas takut tapi juga semua orang di Glade.

Para pelari satu-satunya yang bisa pergi ke dalam Maze. Setiap pagi mereka menyusuri Maze untuk mencari jalan keluar dari tempat itu dan pulang sebelum senja. Ketika malam datang maka Griever yang buas akan menelan siapa saja yang masih berkeliaran di dalam Maze. Walau takut akan Griever tetap saja Thomas berlari menuju Minho, pengawas pelari, dan Alby ketika mereka tidak punya cukup waktu untuk sampai di Glade sebelum gerbang batu Glade tertutup. Dan, kegelapan Maze pun menyambut...

---///---

Cerita yang dihadirkan The Maze Runner seputar misteri dan 'extinction'. Dimana dalam cerita terakhirpun masih akan ada pertanyaan malah makin nambah pertanyaannya ;'). Sewaktu membaca beberapa halaman pertama, hmmm jadi ingat manga Jyuu Ou Sei. Membaca beberapa halaman lagi, hmmmm tembok batu itu.... manga Shingeki No Kyojin. Baca beberapa chapter, hmmmmm... ingatan itu...tokoh utama yang keliatan handal itu... Resident Evil movie 1. Dan menjelang klimaks penutup Maze... manga 7Seeds meluncur di ingatan. Oke, jujur 7Seeds bikin wa stress tingkat akut ;V. Jadi yang suka judul-judul diatas sepertinya bakalan suka dengan The Maze Runner ini ;'D.


Jyu-Oh-Sei

Shingeki No Kyojin
Resident Evil movie 1
7Seeds

Point plus dari The Maze Runner adalah cerita misteri yang dibangun perlahan-lahan dengan tingkat ketegangan yang terus bertambah. Karakter-karakter remaja digambarkan menarik dengan ciri-ciri fisik dan kepribadian masing-masing. Sifat dan pola tingkah laku yang masih dalam taraf manusiawi. Hey takut pada sesuatu yang tidak diketahui itu manusiawi. Marah dan menjadi kejam itu manusiawi untuk dapat bertahan hidup. 

Wa sangat tertarik dengan sifat dan karakteristik setiap individu dalam setiap novel yang wa baca ;3. Thomas digambarkan sebagai remaja yang tingginya 2 meter. Wow, Thomas punya kaki yang panjang, cocok untuk jadi pelari. Maka Alby adalah remaja enam belas tahunan yang berkulit gelap dan tegas. Sedangkan Newt adalah remaja laki-laki jangkung berambut pirang dengan rahang persegi. Sebagai tambahan Newt memiliki suara beraksen kuno yang kental. Newt ini menempati urutan ke-2 dari daftar favorit karakter versi wa. Chuck yang masih berusia tiga belasan berwajah tembem dan suka sekali berbicara, tipikal anak yang butuh pertolongan namun ternyata banyak memberi pertolongan kepada sang tokoh utama. 

Lalu ada Minho yang seorang remaja berdarah Asia berbadan tegap dan kekar, lengan bajunya yang ketat digulung keatas menampakkan lengannya yang berotot. Minho sendiri adalah pengawas dari para pelari, pandai dan dihormati bahkan oleh Alby. Boleh dibilang Minho mencuri perhatian mulai dari paruh pertengahan dimana Minho terus menerus muncul. Minho adalah karakter terfavorit versi wa XD9. Wa sempat kaget dengan nama Minho karena itu sangat korea. Ketika biasanya karakter berdarah Asia dinominasi oleh nama-nama Cina dan Jepang.

Point minusnya, misteri yang dibangun Maze akan terjun bebas menjelang akhir ;V. Maze yang rumit ternyata... penyelesaiannya sangat simple alias sederhana. Klimas cerita bisa dibilang mudah ditebak. Moster Griever lebih kepada mesih daging beroda, jika tidak bisa membayangkan betul-betul Griever, tentu tidak akan merasakan keseramannya. Yah, cerita misteri yang bagus dengan ending Maze yang kurang bagus.

Maze is Maze. Sesimple itupun masih menyisakan berbagai pertanyaan.
Jika kau takut akan Maze maka Maze akan terus memerangkapmu walaupun kau tidak berada dalam Maze itu sendiri ;'). Mari lanjut baca buku kedua yaitu The Scorch Trials.


nb: Tanya mbah google jika ingin tahu lebih banyak tentang 'Maze'. Selamat ber-Maze ria ;'D.



referensi:
Gambar/Foto dari mbah google.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su