Langsung ke konten utama

Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 (2022) #anime #kanarankareview

Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 (2022)

Episode: 13

Sinopsis:

Kedamaian tiba-tiba rusak saat sirene peringatan meraung di Soul Society. Sementara itu bayangan gelap juga meluas ke arah Ichigo dan teman-temannya di Kota Karakura. Apa yang terjadi di Soul Society? Bagaimana Ichigo dan teman-temannya menghadapi musuh baru? Kekuatan baru! Karakter baru!!

Kesan:

Ichigo cs kembali! OMG Saya bahagia banget!!

BTW, SPOILER ALERT!!!

Saya sudah membaca Bleach sampai tamat jadi saya mengetahui cerita arc Bleach: Thousand Year Blood War. Walau begitu saya sangat menantikan arc ini untuk dijadikan anime selama bertahun-tahun. Segitu bucinnya saya dengan Ichigo cs. 🥰

Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 diproduksi oleh studio Pierrot dan diawasi langsung oleh Tite Kubo sensei. Anime Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 kali ini benar-benar peningkatan kualitas dari anime Bleach terakhir. Penantian fans selama 10 tahun terbayar menurut saya. Karena saya sangat menikmati anime Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 padahal sudah tahu jalan ceritanya. 💃

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ CG Animasi 10/10. Tone color gelap dan beberapa dominan warna pink-merah-biru yang dramatis. Benar-benar peningkatan jauh anime season sebelumnya. CG anime adegan pertarungan juga keren banget karena di manga itu BLEACH FULL ACTION! CG pertarungan terbaik menurut saya adalah Genryuusai Shigekuni Yamamoto vs Yhwach dan Unohana taicho vs Kenpachi taichou. Pertarungan lain juga bagus tapi kedua pertarungan itu paling bagus buat saya.🥳


+ Scoring 10/10. Aaaaaaarrrrrgggg so goodddddd. Pertama opening & ending song yang kekinian tapi masih membawa nuansa Bleach. Ingatlah bahwa lagu-lagu Bleach semuanya so hype dan disetujui oleh Tite Kubo sensei. Kemudian scoring tiap adegan. Adegan pertarungan di episode 1 mengunakan lagu no.1 itu membuat fans lama berteriak kencang. Scoring musik pertarungan lainnya juga bagus.
  
+ Aksi 10/10. Bleach = action! Best of the best!!🥳


+ Plot cerita 8/10. Bleach tidak melulu soal pertarungan tapi juga ada plot cerita. Bleach TYBW part1 berfokus pada Quincy dan asal usul orang tua Ichigo.

+ Karakter 9/10. Aaaaaaa, banyak karakter baru. Tapi karakter lama juga ditunggu dan dicintai. Ah, kapten UNOHANA 😭. Bakalan panjang kalau saya menyebut semua karakter keren di Bleach: TYBW part 1. 

+ Perkembangan karakter 9/10. Ada beberapa perkembangan karakter tapi yang paling mencengangkan adalah Ichigo. Jelas tokoh utama dan tetap karakter favorit diantara favorit.

+ Humor 8/10. Poin anime based on manga adalah halusnya transisi setiap adegan. Dari pertarungan lalu kejadian kocak dan sebaliknya. Atau dari omongan biasa menjadi kejadian kocak dan sebaliknya.

+ Gore 8/10. This is Bleach so there is blood everywhere. Tapi masih ada perhalusan dibandingkan versi manga. (1-10, 1 yang paling tidak gore & 10 sangat gore)


+ All over 9/10. Bucin banget saya sama Bleach: Thousand Year Blood War – part 1. Semuanya terlihat bagus dan memang diproduksi dengan baik. Yang paling penting adalah saya sangat menikmati menonton Bleach: Thousand Year Blood War – part 1 dengan menonton tiap minggu! 💞


Karakter favorit? Banyak! Nggak bisa kalau pilih satu diantara para karakter Bleach. Jadi saya akan bagi pertim. Pertama tim Kamakura. Ichigo Kurosaki adalah karakter favorit dari tim Kamakura. Ganteng, loyal dan bisa diandalkan. Tim Soul Society lebih susah. Kapten Unohana dan Kapten Kenpachi jelas punya waktu bersinar di Bleach TYBW part1. Tapi memang Kapten Byakuya itu membuat perhatian saya tidak teralihkan padahal ada momen bagus dari Kapten Shunsui Kyoraku. Byakuya untuk saya. Tim Quincy? Masih dipegang oleh Ishida Uryuu. Tim Hollow? Ada dong. Tidak bisa dipungkiri beberapa hollow tingkat atas memiliki karakter yang menarik. Nel menjadi favorit saya dan Ichigo di Bleach TYBW part1. Tim cewek? KAPTEN UNOHANA 😭.

Nah, sampai ketemu di Bleach: Thousand Year Blood War – part 2 pada Juli tahun ini.😎



#netflix #iqiyi #vidio #bleachtybw #bleachthousandyearbloodwar #anime #japananime #animeworld #animereview #animefan #animelover #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su