Langsung ke konten utama

Smile #kanarankareview #horrormovie

Smile (2022)

Sinopsis:

Setelah menyaksikan kejadian aneh dan traumatis yang melibatkan seorang pasien, Dr. Rose Cotter mulai mengalami kejadian menakutkan yang tidak dapat dia jelaskan. Rose harus menghadapi masa lalunya yang bermasalah untuk bertahan hidup dan melarikan diri dari kenyataan barunya yang mengerikan.

Kesan:

Masih kebawa hawa bulan Oktober. Penasaran juga sama film horor yang katanya bagus bukan karena gore tapi karena momen seramnya.

Setelah menonton jadi kena mental. Soalnya sugesti dari sisi psikologinya juga kuat. Ditambah ada penampakan yang seram di akhir film. Dengan ending yang…. silakan menonton sendiri…

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ CG Animasi 8/10. Ada penampakan ya!

+ Psikologi 8/10. Selain penampakan juga cerita dari sisi psikologinya kuat.

+ Plot cerita 8/10. Cerita khas horor dengan latar musik yang pas.

+ Karakter 6/10. Karakter utama adalah seorang dokter yang membantu pasien sakit mental. Si dokter sendiri juga punya sakit mental dan memiliki rutinitas ke dokter lain juga. Bukan favorit karakter saya karena kepribadiannya yang masih denial dan terasa playing victim dengan orang-orang disekitarnya. 

+ Gore 7/10. Ada beberapa adegan yang bikin kaget atau ada yang mengganggu dalam taraf bisa ditonton. 

+ Level Seram 8/10. Seram sih karena adegan dan twist yang ada dalam Smile.

+ All over 7,5/10 untuk saya. Untung menontonnya di waktu siang, hahaha. Habis menonton film Smile langsung maunya menonton film ringan. 

Karakter favorit? Tidak ada. Karakter-karakter dalam Smile ini mempresentasikan manusia-manusia di Amerika. Mulai dari ideologi, tempat tinggal, pemikiran dan cara mengambil keputusan. Diambil dari sisi keluarga depresi yang terus terbawa sampai dewasa. Karakter depresi dengan situasi yang bikin depresi. Bisa membuat beberapa orang yang menonton juga bisa ikut terpengaruh. Jadi hati-hati, ya.

Btw, vibe Smile ini kayak vibe film horor lain dengan judul Antlers. 

Review film Antlers: REVIEW


Tiktok: @kanahobbyist

#smile #moviereview #horrormovie #psychologymovie  #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su