Langsung ke konten utama

Island of the Sea Wolves #kanarankareview

Island of the Sea Wolf (2022)

Episode: 3

Sinopsis:

Samudra Pasifik bertemu dengan hutan belantara Kanada di sebuah pulau misterius. Mari mengintip sedikit lebih luas, kemudian kami menemukan sesuatu yang lebih luar biasa. Komunitas yang penuh dengan hewan-hewan karismatik yang menunggu untuk mengajakmu berkeliling alam natural.

Kesan:

Bagus! Apalagi saya memang suka menonton film dokumentasi hewan ketika lagi mumet melihat kumpulan manusia. On or off screen. Yah, ada saat-saat tersebut bagi saya ketika porsi introvert lagi muncul banyak. Tapi tenang, saya ambivest kok tergantung mood dan situasi. ;p

Dari dulu memang suka menonton serial dokumentasi bumi dan sejarah. Film dokumentasi bumi itu benar-benar membuat kagum dan “ngeri” tapi yah habis itu santai lagi. Meditasi pikiranlah.

Island of the Sea Wolves ini 3 episode yang mencakup 3 musim dalam 1 tahun. Tokoh utama ada banyak karena Kanada memiliki hewan-hewan fantastiknya sendiri. Tapi seperti judulnya ada kawanan serigala yang menjadi fokus. Saya suka sekali serigala secara hewan dan filosofi. Lalu ada elang laut, beruang hitam utara, berang-berang, paus orca dan lainnya. Hidup dan berjuang setiap hari dalam habitat mereka di utara.

Hewan favorit di Island of the Sea Wolves? Mau bilang dengan lantang bahwa serigala tapi hewan lainnya juga fantastik. Kali ini semuanya favorit. Semuanya natural dan jujur. 7/10 buat saya. Kalau lebih panjang alias lebih dari 3 episode akan lebih saya sukai XD9.

IG: kana_ranka


#netflix #nature #documentaries #islandoftheseawolves #animal #animalworld #canada #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su