Langsung ke konten utama

Under the Queen’s Umbrella #kanarankareview

Under the Queen’s Umbrella (2022)

Episode: 16

Sinopsis:

Im Hwa Ryeong adalah seorang ratu yang tegas, sensitif dan disiplin. Ratu mencoba mengubah kesulitannya dengan membuat para pangeran menjadi putra mahkota yang pantas. Bagaimana nasib sang Ratu beserta anak-anaknya menghadapi bayangan tragedi 20 tahun yang lalu?

Kesan:

Under the Queen’s Umbrella adalah drama sageuk panas beberapa minggu ini. Dinobatkan sebagai drama bagus dikalangan penonton kdrama. Original kdrama Netflix yang hanya berjumlah 16 episode! Dikatakan memiliki jumlah episode yang pendek tapi penuh dan efektif setiap episodenya.

Jujur, saya menyukai Under the Queen’s Umbrella dimulai dari trailernya. Agak cemas dengan plot twist model kdrama dengan angst yang parah diakhir seri. Ternyata plot ceritanya masih bisa saya terima. Ada beberapa plot hole tapi tidak menurunkan kesenangan dalam menonton. Under the Queen’s Umbrella menyeimbangkan keseriusan plot cerita dengan komedi yang segar. Bukan serial sageuk yang terlalu berat juga bukan seri sageuk yang ringan juga. Diawali dengan komedi dan diakhiri dengan baik ditengah plot twist tragedi 20 tahun lalu.


Yang perlu digaris bawahi dan jelas terpampang dijudulnya adalah peran ibu. Peran ibu sangat penting dalam Under the Queen’s Umbrella. Semua ibu memiliki ambisi dan hal tertentu untuk anaknya. Ini yang menggerakkan cerita dalam momen sedih dan momen bahagia. 

Karakter favorit? Lumayan banyak. Para pangeran memiliki momen masing-masing yang saya sukai. Para pangeran pun tampan. Tapi sang Ratu mengambil hati saya sejak episode kedua. Sang Ratu Im Hwa Ryeong adalah tokoh utama yang jelas mendominasi, pintar dan adil. Bahkan pada para pangeran yang bukan anak kandungnya sendiri. Keputusan-keputusannya diambil agar para pangeran bisa hidup damai pada akhirnya.


Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ Sinematografi 8/10. Korea punya pakem dan standar tinggi yang meningkat tiap tahunnya.

+ Aksi 7/10. Kali ini drama saeguk yang minim aksi. Ada tapi tidak spektakuler bombastis. Minim dana untuk bagian pertarungan dan aksi. Bisa dilihat juga sedikitnya aktor dan aktris yang berperan sebagai para dayang dan prajurit.

+ Plot cerita 9/10. GREAT TWIST. Satu peristiwa bisa ada berbagai sudut pandang!
 
+ Karakter 8/10. Karakter-karakter yang menarik terutama para pangeran yang memiliki keunikan masing-masing.


+ Perkembangan karakter 8/10. Terutama para pangeran yang awalnya begini ternyata di akhir jadi begitu. 

+ Humor 8/10. Banyak komedi segar yang tidak mesum dan tidak gelap. 

+ All over 8/10. Under the Queen’s Umbrella merupakan kdrama sageuk yang saya senang dan cepat menontonnya. Pendek, komedinya tidak berlebihan dan twist yang bagus.



Tiktok: @kanahobbyist

#netflix #underthequeensumbrella #kdrama #koreadrama #seriesreview #kingdom #familydrama #perioddrama #sageuk #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su