Langsung ke konten utama

Voice 3: City of Accomplices #thriller #kanarankareview

Voice 3: City of Accomplices (2019)
Episode: 16
Director: Nam Ki Hoon
Screenwriter: Ma Jin Won
Genres: Thriller, Mystery, Psychological, Crime

Sinopsis: 

Dengarkan baik-baik, karena profiler suara terampil Kang Kwon Joo kembali. Anggota pusat panggilan darurat 112 berurusan dengan kartel penjahat internasional. Grup ini terlibat dalam web gelap internet!

Kesan:

Seri thriller Korea lanjutan dari Voice 2 dengan judul Voice 3: City of Accomplices. Saking bagusnya sampai saya perlu berbulan-bulan untuk menontonnya. Gore level tinggi. Kriminal yang cerdas. Kejar-kejaran bikin pusing sampai bagian … twist di dalam twist. Ending ceritanya juga begitu lagi 😭

Akting para karakter utama tidak perlu dijabarkan lagi karena 2 seri sebelumnya sukses sekali. Mulai dari Lee Ha Na yang berperan menjadi polisi dengan pendengaran super Kang Kwon Joo. Lee Jin Wook yang merupakan aktor yang sangat saya sukai karena aktingnya. Aktor kece + karakternya sebagai Do Kang Woo/Kosuke menjadikan Lee Jin Wook ini favorit karakter di Voice 3. Lalu penjahat utama terbaru dengan karakter yang tidak ringan. Park Byung Eun sebagai Kaneki Masayuki/Woo Jong Woo. Wajah penjahat 😂 tapi aktingnya halus bikin gemes mau tampar.

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ Sinematografi 8/10. Banyak sudut pengambilan gambar dan teknik hitam putih yang membuat saya terpukau.  
+ Aksi 8/10. Dari adengan lari, mengejar mobil sampai pertarungan satu lawan satu. 
+ Plot cerita 9/10. It’s really one of the best thrillerer criminal series from Korean!!
+ Karakter 8/10. Karakternya masih sama seperti Voice 2 dengan perbedaan penjahat utama.
+ Perkembangan karakter 9/10. Ternyata karakter ini begini dan karakter itu begitu. 
+ Gore 9/10. Peringatan: sangat gore dan terpampang nyata. Jangan menonton jika kamu punya homophobia atau hematophobia. (1-10, 1 yang paling tidak gore & 10 sangat gore)
+ All over 9/10 untuk Voice 3: City of Accomplices yang semua crazy. 


Buat kamu yang penggemar thriller Korea pasti sudah tidak asing dengan seri Voice. Bagi kamu yang ingin mencoba menonton seri penuh ketegangan kejar-kejaran antara pihak penegak hukum dengan para penjahat, bisa mencoba seri Voice dari Voice 1. Voice 1 juga menajubkan walau alurnya sedikit lebih lambat dan lebih mengarah pada Kang Kwon Joo. Sedangkan Voice 2 dibagi sama rata antara Kang Kwon Joo dan Do Kang Woo. Voice 3 menitik beratkan pada masa lalu Do Kang Woo/Kosuke.

ww

Tiktok: @kanahobbyist

#viu #primevideo #voice3 #kdrama #koreadrama #seriesreview #thriller #criminalmind #kanarankareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su