Langsung ke konten utama

Avatar: The Way of Water #kanareview

Avatar: The Way of Water (2022)

Sinopsis:

Lebih dari satu dekade setelah peristiwa film pertama, "Avatar: The Way of Water" menceritakan kisah keluarga Sully yaitu Jake, Neytiri dan anak-anak mereka. Masalah mengikuti mereka sehingga harus bertempur hingga tragedi mereka alami…

Kesan:

Review super terlambat tapi tetap sudah janji akan di review ;p. #latepost

Kalian harus menonton Avatar: The Way of Water karena Avatar adalah film dengan CG yang super duper indah, scoring yang luar biasa dan cerita tentang alam dan kekeluargaan yang menyentuh. Hype or not this is a beautiful movie. Thanks to James Cameron, team production and amazing cast.   

Melanjutkan kisah dari Avatar 1, Jake tinggal dan hidup bersama Neytiri di planet Pandora yang indah sekaligus masih penuh misteri. Jake telah mempunyai beberapa anak dan hidup bahagia sekaligus mengalami beberapa hal tentang mendidik anak-anak. Setiap anak memiliki keunikan dan sifat masing-masing. Kiri si putri angkat yang berbakat dengan Pandora Heart. Neteyam si putra sulung yang penyayang, teguh dan pengertian. Lo’ak si anak kedua yang ingin menunjukkan kemanpuannya karena merasa tidak cukup mendapat pengakuan. Tuktirey, putri sulung Jake yang manis. Miles “spider” Socorro adalah anak asuh Jake yang merupakan manusia yang memilih hidup di hutan Pandora. Kemudian ada anak-anak lain dari suku Metkayina yang memiliki kebudayaan berdasarkan lingkungan air. Kuat, misterius dan sama-sama menajubkan.

Penjabaran nilai pribadi dari saya, yaitu:

+ CG Animasi 20/10. Planet Pandora adalah tempat yang indah dan misterius. Apa yang hidup dan tumbuh di sana memiliki keindahannya masing-masing serta digambarkan dengan CG penuh. Jika kamu tidak menonton movie Avatar demi plot maka animasinya saja membuat kagum. 
+ Scoring 9/10. Ada lagu-lagu yang indah dan menyentuh. Ada nada-nada untuk berbagai peristiwa yang tentu saja menunjang efek dramatis.
+ Aksi 10/10. Terbang berburu dengan Toruk & Mountain Banshee. Kemudian menyelam di lautan bersama Ilu dan Tsurak. Aksi senjata vs senjata. Tidak bisa berkedip!
+ Plot cerita 8/10. Plot cerita mempertahankan keluarga dari serangan manusia kemudian menjadi mempertahankan kehidupan mahluk hidup di planet Pandora.



+ Karakter 8/10. Selain Jake dan Neytiri, movie Avatar: The Way of Water memperkenalkan anak-anak mereka juga suku air Na’vi. Unik dan memiliki sifat dominan masing-masing.
+ Humor 6/10. Sedikit humor yang dibawa oleh para anak-anak. Selebihnya adalah perjuangan hidup dan keindahan planet Pandora.
+ Gore 7/10. Perang memunculkan kematian. :”( (1-10, 1 yang paling tidak gore & 10 sangat gore)
+ All over 10/10 bagi saya yang beberapa bulan lalu menonton di bioskop. Saya menikmati movie Avatar: The Way of Water sekaligus pengalaman menonton salah satu movie dengan CG terbaik. Kapan ya movie ketiganya?

Karakter favorit? Setelah keluar dari bioskop sambal berlinang air mata, saya menetapkan Neteyam sebagai karakter favorit saya di movie kedua Avatar. Dari Pandora kembali ke Pandora…


Nah sekarang yang bingung adalah memilih makhluk favorit yang muncul dalam movie Avatar: The Way of Water. Makhluk-makhluk laut sebanding dengan makhluk angkasa. Semuanya tangguh dan unik. Mungkin Tulkun sedikit lebih saya sukai dibanding makhluk laut lainnya karena mereka makhluk cerdas dan mirip dengan paus. Kekeluargaan dan makhluk spiritual.


#Avatar2 #avatarthewayofwater #pandora #actionmovie #jamescameron #kanareview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su